Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Pengarah Manajemen Risiko Pembangunan
Presiden Jokowi menunjuk Luhut Binsar Panjaitan sebagai Pengarah Manajemen Risiko Pembangunan Nasional mulai tanggal 16 Juni 2023. Simak selengkapnya!
Ramadan Saputra 
BaperaNews - Presiden Jokowi menunjuk Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sebagai Pengarah Manajemen Resiko Pembangunan Nasional (MRPN) yang tertuang pada Perpres 39/2023 berlaku mulai 16 Juni 2023.
MRPN ialah kegiatan terkoordinasi untuk mengendalikan dan mengarahkan entitas MRPN sejalan dengan adanya resiko pembangunan nasional.
Tujuan dan Tugas Manajemen Resiko Pembangunan Nasional (MRPN)
MRPN diterapkan dengan tujuan mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional, mendorong entitas MRPN lebih antisipatif dan proaktif pada perubahan lingkungan dan organisasi, serta memberi keyakinan untuk entitas MRPN dalam menghadapi ketidakpastian untuk bisa mencapai sasaran pembangunan nasional.
MRPN juga diselenggarakan untuk meningkatkan sasaran pembangunan nasional, meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan negara, dan meningkatkan sistem pengendalian intern termasuk mengembangkan inovasi layanan publik.
Pada Perpres 39/2023 tersebut dijelaskan Komite MRPN berada di bawah dan langsung bertanggung jawab pada Presiden. Tugas Komite MRPN ialah :
- Menetapkan program, proyek, kegiatan, dan prioritas pembangunan
- Menetapkan jenis resiko tertentu di lintas sektor untuk penyusunan petunjuk teknis MRPN
- Menetapkan 2 atau lebih entitas MRPN sebagai pemilik Resiko Pembangunan Nasional lintas sektor
- Menetapkan salah satu entitas MRPN sebagai MRPN sektor utama
- Menyusun profil resiko pembangunan nasional yang sifatnya strategis, baru, dan tidak terantisipasi sebelumnya yang dipandang perlu dilakukan eskalasi resiko oleh Presiden
Baca Juga : Luhut Binsar Pandjaitan: 2024 Selesai, Saya Pensiun!
Susunan Komite Manajemen Resiko Pembangunan Nasional (MRPN)
Komite MRPN terdiri dari pengarah, ketua, wakil ketua, serta anggota. Berikut susunan Komite MRPN Indonesia :
Pengarah
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Ketua
- Ketua merangkap anggota: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Wakil Ketua
- Wakil Ketua 1 merangkap anggota: Menteri Keuangan
- Wakil Ketua 2 merangkap anggota: Menteri dalam Negeri
Anggota
- Menteri Badan Usaha Milik Negara
- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Alasan Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Pengarah Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN)
Untuk Luhut Binsar Panjaitan sendiri selama ini dikenal dengan gaya kepemimpinan yang bagus dan prestasi kerja yang memuaskan. Selama ini Luhut mendapat banyak tugas dari Presiden Jokowi dan menjadi salah satu orang kepercayaan Jokowi. Ada banyak julukan diberikan pada Luhut, diantaranya Supermenteri, Menteri Segala Urusan, hingga Perdana Menteri.
Luhut Binsar Panjaitan berasal dari militer. Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyebut Luhut amat loyal pada Jokowi sehingga begitu dipercaya oleh Jokowi.
Luhut disebut punya tipikal loyal pada pemimpinnya, ia tidak sungkan sampaikan pendapat, namun jika ada keputusan yang berbeda dari pendapatnya, Luhut tetap lakukan keputusan tersebut dengan sepenuh hati. Wajar jika Jokowi tunjuk Luhut jadi pengarah Manajemen Risiko Pembangunan Nasional.
Luhut juga disebut fasih meracik kekompakan tim dan punya leadership bagus,membuatnya mampu ciptakan tim kuat dengan komunikasi yang bagus. Luhut diyakini menjadi menteri bukan untuk ketenaran, namun semata ingin mengabdi dan karena kompeten pada tiap tugas yang ia emban.
Kini Luhut punya tugas baru sebagai Pengarah Manajemen Resiko Pembangunan Nasional (MRPN), semoga bisa jalankan tugas dan mencapai target pekerjaan dengan baik ya.
Keputusan Jokowi tunjuk Luhut jadi pengarah Manajemen Risiko Pembangunan Nasional dianggap sudah sangat tepat oleh beberapa pihak, mengingat sepak terjang, cara bekerja dan hasil yang ditunjukkan selalu sukses serta membuat Presiden Jokowi puas.
Baca Juga : Deretan Fakta Persidangan Haris Azhar-Fatia Terkait Pencemaran Nama Baik Luhut
