Jokowi Beri 5 Perintah Usut Tragedi Kanjuruhan Ke PSSI Hingga Kapolri
Kerusuhan suporter yang membuat tewasnya ratusan orang membuat Jokowi berikan perintah khusus kepada PSSI hingga Kapolri untuk usut Tragedi Kanjuruhan.
BaperaNews - Presiden Jokowi menyampaikan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa hingga 130 orang. Peristiwa bermula usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dilaksanakan di Sabtu malam 1/10, polisi menyebut, ada sekitar 40 ribu suporter berada di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Usai pertandingan berakhir dan Arema FC dinyatakan kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya, para pemain dan official masih berada di tengah lapangan, namun kemudian, para suporter Arema FC memaksa masuk lapangan, masuk beramai-ramai hingga menyemut di tengah stadion Stadion Kanjuruhan, Malang.
Petugas keamanan pun segera menyelamatkan para pemain dan official. Suporter diminta untuk pergi dari lapangan. Namun sejumlah suporter justru marah pada aparat, melempar dan melawan petugas. Suasana pun memanas, petugas keamanan terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter.
“Itu ialah upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk lapangan dan tidak mengincar pemain” ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta Minggu (2/10).
“Pakai gas air mata karena suporter sudah anarkis, menyerang petugas, merusak mobil” terangnya.
Presiden Jokowi pun turut menyorot kasus ini, usai menyampaikan duka cita mendalamnya, Jokowi menyampaikan 5 perintah kepada PSSI, Menpora, hingga Kapolri untuk melakukan investigasi dan evaluasi.
Baca Juga : FIFA Respon Tragedi Kanjuruhan, FIFA: Sepakbola Dunia Berduka
Berikut 5 Perintah dari Jokowi :
- Monitor pelayanan medis
Jokowi memerintah Menkes Budi Gunadi dan Gubernur Jatim Khofifah indar memonitor pelayanan medis bagi para korban.
“Agar korban yang dirawat di rumah sakit mendapat pelayanan terbaik”.
- Evaluasi
Menpora Zainudin Amali dan Ketum PSSI Mochamad Iriawan diminta laklukan evaluasi, pengamanan sepakbola harus dibenahi.
“Kepada Menpora, Kapolri, dan ketum PSSI untuk evaluasi menyeluruh tentang pertandingan sepakbola dan pengamanan penyelenggaraannya”.
- Usut tuntas kasus
Khusus kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit, diminta untuk lakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini agar tragedi serupa tidak terulang. “Khusus Kapolri saya minta lakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini”.
- Stop sementara Liga 1
“Saya juga meminta PSSI hentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanannya dilakukan”.
- Jangan sampai terulang lagi
Presiden Jokowi mewanti-wanti dan mengingatkan agar kejadian serupa jangan sampai terjadi lagi, “Saya menyesalkan traged ini, saya harap ini tragedi sepakbola terakhir di tanag air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa depan. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan persaudaraan bangsa Indonesia harus selalu kita jaga bersama”.
Baca Juga : Pernyataan Resmi PSSI Soal Tragedi Kanjuruhan