Jelang Pemilu 27 Oktober, PM Jepang Bubarkan Parlemen
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, membubarkan parlemen menjelang pemilihan umum 27 Oktober untuk memperkuat mandat pemerintahannya.
BaperaNews - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengambil langkah strategis dengan membubarkan parlemen Jepang pada Rabu, (9/10). Langkah ini diambil menjelang pemilihan umum yang akan berlangsung pada 27 Oktober.
Pembubaran ini disampaikan oleh ketua majelis rendah, Fukushiro Nukaga, dan menjadi langkah tercepat yang dilakukan oleh pemimpin Jepang pascaperang, hanya delapan hari setelah Ishiba resmi menjabat sebagai PM Jepang.
Partai Demokratik Liberal (LDP), yang dipimpin oleh Ishiba, telah berkuasa tanpa henti selama beberapa dekade.
Dalam situasi ini, Ishiba berupaya untuk menambah jumlah kursi dan memperkuat mandat pemerintahannya.
Dalam rencana pembubaran tersebut, kabinet Ishiba menyetujui langkah tersebut pada pagi hari dan menyusun jadwal kampanye yang akan dimulai pada 15 Oktober. Ishiba menekankan urgensi langkah ini.
"Saya memutuskan untuk membubarkan majelis ini untuk mendapatkan penilaian langsung dari publik karena sangat penting bagi kami untuk terus menjalankan pemerintahan guna melindungi Jepang dan rakyatnya," jelas Ishiba.
Baca Juga: Mantan Presiden Filipina, Duterte Daftar Sebagai Calon Wali Kota Davao
Namun, langkah tersebut tidak berjalan mulus. Yoshihiko Noda, mantan perdana menteri yang kini memimpin partai oposisi utama, Partai Demokratik Konstitusional Jepang, mengecam Ishiba.
Dia menuduh Ishiba berusaha mengalihkan perhatian pemilih dari isu "uang rahasia", yang merujuk pada pengungkapan bahwa anggota LDP gagal melaporkan dana politik mereka dengan benar.
"Anda membubarkan parlemen lebih awal," jelas Noda.
Shigeru Ishiba bukanlah wajah baru di dunia politik Jepang. Sebelum menjabat sebagai PM Jepang, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Keterlibatannya dalam politik Jepang sudah berlangsung lama, dan ia dikenal sebagai sosok yang memiliki pengalaman di berbagai posisi penting.
Kemenangan Ishiba dalam pemilihan kepemimpinan LDP bulan lalu berhasil mengalahkan tokoh nasionalis terkenal, Sanae Takaichi, yang sebelumnya diharapkan dapat menjadi PM perempuan pertama di Jepang.
Pemilihan umum kini semakin dekat, semua mata kini tertuju pada bagaimana Ishiba dan LDP akan menjalani proses kampanye dan bagaimana mereka akan menanggapi kritik dari partai oposisi.
Baca Juga: Menhan Israel Sebut Iran Akan Hancur Seperti Gaza dan Beirut