Mantan Presiden Filipina, Duterte Daftar Sebagai Calon Wali Kota Davao

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendaftar sebagai calon wali kota Davao. Simak selengkapnya disini!

Mantan Presiden Filipina, Duterte Daftar Sebagai Calon Wali Kota Davao
Mantan Presiden Filipina, Duterte Daftar Sebagai Calon Wali Kota Davao. Gambar : AP/ Dok. Bullit Marquez

BaperaNews - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mendaftar sebagai calon wali kota Davao dalam pemilihan paruh waktu yang akan berlangsung pada tahun depan.

Pendaftaran pencalonan ini dilakukan pada Senin (7/10), dan diharapkan menjadi langkah strategis bagi keluarga Duterte dalam persiapan pemilihan presiden Filipina yang dijadwalkan pada 2028. 

Davao, yang merupakan basis kuat keluarga Duterte, pernah menjadi pusat kontroversi saat presiden sebelumnya meluncurkan perang narkoba yang berujung pada penyelidikan internasional terkait pelanggaran hak asasi manusia.

Duterte, yang kini berusia 79 tahun, menyampaikan niatnya untuk melayani masyarakat Davao. "Saya ingin melayani Anda," ujarnya kepada wartawan setelah menyerahkan dokumen pencalonannya.

Davao telah lama menjadi wilayah penting bagi keluarga Duterte, dan pencalonan ini tidak lepas dari pertikaian publik yang terjadi antara keluarga Duterte dan Presiden Ferdinand Marcos menjelang pemilihan mendatang.

Sebastian Duterte, putra Rodrigo yang saat ini menjabat sebagai wali kota Davao, akan menjadi calon wakilnya. Dalam visinya, Sebastian bertekad untuk menjadikan Davao "lebih baik dari kemarin."

Pencalonan Rodrigo Duterte ini juga dipandang sebagai upaya untuk menggalang dukungan bagi putrinya, Sara Duterte, yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028.

Meskipun Duterte berusaha memperkuat dukungan politiknya, masa lalu yang kelam masih membayangi langkah-langkahnya.

Selama masa kepresidenannya, Duterte meluncurkan perang narkoba yang brutal, di mana lebih dari 6.000 orang dilaporkan tewas dalam operasi tersebut. 

Namun, angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi, dengan Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mencatat antara 12.000 hingga 30.000 korban.

Baca Juga : Buronan Filipina Alice Guo Berhasil Ditangkap Polisi di Tangerang

Pengadilan ICC saat ini sedang menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama perang narkoba tersebut, yang terus berlanjut di bawah kepemimpinan Presiden Marcos.

Keluarga Duterte kini menghadapi tantangan baru dengan adanya sidang komite Dewan Perwakilan Rakyat yang sedang menginvestigasi pembunuhan dalam perang narkoba. Hal ini menambah tekanan politik di tengah persiapan pemilihan.

Sara Duterte, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden, kini menghadapi ancaman pemakzulan di Dewan Perwakilan Rakyat.

Sidang tersebut dipimpin oleh Ketua Martin Romualdez, sepupu Presiden Marcos, yang juga diperkirakan akan mencalonkan diri pada pemilihan presiden 2028.

Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya pemilihan paruh waktu tahun 2025 bagi keluarga Duterte dan Marcos untuk memperkuat basis dukungan politik mereka.

Harry Roque, mantan juru bicara Duterte, menyatakan pentingnya mempertahankan kekuasaan politik.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, ia mengatakan, "Kita harus ingat bahwa aturan dasar dalam politik adalah melindungi wilayah kekuasaan seseorang dengan segala cara." 

Pemilihan wali kota Davao diharapkan menjadi titik awal bagi Rodrigo Duterte dan keluarganya dalam memperkuat posisi mereka menjelang pemilihan presiden.

Momen ini dapat memengaruhi arah politik Filipina ke depan, terutama dengan adanya dugaan keterkaitan antara kekuasaan dan kebijakan yang pernah diterapkan oleh Duterte. 

Keluarga Duterte berupaya memanfaatkan momen ini untuk meraih kembali dukungan publik dan membangun fondasi yang solid menjelang pemilihan yang akan datang.

Secara keseluruhan, pencalonan Rodrigo Duterte sebagai wali kota Davao tidak hanya menyangkut kepentingan lokal, tetapi juga melibatkan dinamika politik yang lebih luas di Filipina.

Keluarga Duterte berusaha keras untuk tetap relevan dan berpengaruh dalam politik nasional, di tengah berbagai tantangan yang mengancam reputasi dan masa depan mereka. 

Dengan pemilihan presiden 2028 semakin dekat, langkah ini mungkin menjadi salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan bagi mereka dalam mempertahankan posisi politik yang strategis.

Baca Juga : Kapal Tanker Minyak Filipina Tenggelam, 1,4 Juta Liter BBM Tumpah