Israel Ancam Tunda Gencatan Senjata ke Gaza Gegara Ini!

Netanyahu mengancam menunda gencatan senjata Gaza setelah Hamas gagal memberikan nama-nama sandera yang dijanjikan untuk dibebaskan, mengancam kesepakatan perdamaian.

Israel Ancam Tunda Gencatan Senjata ke Gaza Gegara Ini!
Israel Ancam Tunda Gencatan Senjata ke Gaza Gegara Ini! Gambar : Reuters/Evelyn Hockstein

BaperaNews - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menunda gencatan senjata yang dijadwalkan di Gaza, Palestina

Ancaman tersebut muncul setelah Hamas gagal memberikan nama-nama sandera yang dijanjikan untuk dibebaskan, yang menjadi syarat bagi dimulainya gencatan senjata. 

Netanyahu mengharapkan Hamas segera menyerahkan daftar sandera yang akan dibebaskan sebelum Israel menyetujui penghentian pertempuran di wilayah tersebut.

Dilaporkan oleh AFP dan Al-Jazeera, Minggu (19/1), Ynet News Israel melaporkan bahwa Netanyahu telah memberi tahu militer Israel bahwa gencatan senjata, yang semula dijadwalkan mulai pukul 08.30 pagi waktu setempat, tidak akan dimulai sampai Israel menerima daftar sandera yang dibebaskan sesuai dengan janji Hamas.

Penundaan ini terjadi setelah media Israel melaporkan bahwa Hamas belum memberikan nama-nama tiga tawanan perempuan yang seharusnya dibebaskan pada hari itu.

Hamas sendiri mengklaim penundaan ini disebabkan oleh alasan teknis, dengan laporan menyebutkan bahwa anggota Hamas berkomunikasi melalui utusan secara fisik.

Proses ini, menurut sumber, membutuhkan waktu karena perlu ada kesepakatan mengenai nama-nama dan lokasi para sandera, terutama saat pesawat militer Israel masih terbang di wilayah tersebut.

Gencatan senjata yang telah direncanakan seharusnya dimulai hari ini, pada pukul 08.30 waktu setempat.

Baca Juga : Jelang Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza

Dalam kesepakatan gencatan senjata ini, Hamas diharapkan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup, sebagai bagian dari pertukaran dengan 95 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Pertukaran ini direncanakan dimulai setelah pukul 16.00 pada hari pertama gencatan senjata.

Palang Merah diharapkan akan memfasilitasi proses pembebasan tawanan, dengan pengawasan dari pihak internasional. Sementara itu, pasukan Israel juga dijadwalkan untuk mulai mundur dari pusat-pusat populasi di Gaza.

Dalam enam minggu pertama, pasukan Israel akan menarik diri ke zona penyangga selebar sekitar satu kilometer di dalam Gaza, tepatnya di sepanjang perbatasan dengan Israel. Penarikan ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan menciptakan ruang bagi bantuan kemanusiaan.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Israel juga akan melonggarkan blokadenya di Gaza, yang akan memungkinkan masuknya sekitar 600 truk yang membawa pasokan kemanusiaan.

PBB dan berbagai badan bantuan internasional menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan pasokan tersebut di titik-titik masuk ke wilayah Gaza dan siap untuk meningkatkan pengiriman makanan, air, obat-obatan, dan bahan-bahan tempat tinggal. 

Ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga Gaza yang terdampak oleh konflik yang berlangsung.

Baca Juga : 103 Warga Gaza Tewas Dibantai Militer Israel Setelah Pengumuman Gencatan Senjata