Jelang Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza

Israel melancarkan serangan ke Gaza sebelum gencatan senjata yang dimediasi Qatar dan Mesir. Serangan ini menewaskan 8 orang dan memicu ketegangan baru.

Jelang Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza
Jelang Gencatan Senjata, Israel Masih Serang Gaza. Gambar : Reuters/Shadl Tabatibi

BaperaNews - Israel melancarkan serangan artileri dan udara ke Gaza pada Minggu (19/1), menjelang rencana gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir. 

Serangan itu terjadi di Khan Younis, wilayah selatan Gaza, dan Nuseirat di bagian tengah. Padahal, gencatan senjata dijadwalkan dimulai pukul 08.30 pagi waktu setempat.

Israel berdalih bahwa serangan tersebut dilakukan karena Hamas belum menyerahkan daftar nama sandera yang akan dibebaskan, yang menjadi salah satu syarat utama gencatan senjata.  

Dalam sebuah pernyataan resmi, pihak militer Israel menyatakan akan tetap melanjutkan langkah-langkah pertahanan dan serangan hingga keamanannya terjamin.

"Tentara Israel terus bersiap untuk pertahanan dan serangan, dan tidak akan membiarkan keamanan penduduk Negara Israel dirugikan," tulis pernyataan tersebut.  

Gencatan senjata ini direncanakan sebagai langkah awal menuju akhir konflik yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan instruksi kepada militer agar gencatan senjata ditunda hingga Hamas menyerahkan daftar sandera yang akan dibebaskan.  

Hamas menyatakan komitmennya untuk memenuhi syarat tersebut, namun mengaku menghadapi kendala teknis.

Baca Juga : 103 Warga Gaza Tewas Dibantai Militer Israel Setelah Pengumuman Gencatan Senjata

Menurut Hamas, komunikasi internal kelompok tersebut dilakukan melalui utusan, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk menyusun daftar nama dan lokasi para sandera, terutama karena aktivitas pesawat militer Israel yang terus berlangsung di wilayah Gaza.  

Rencananya, dalam proses pembebasan sandera, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan sebagai bagian dari pertukaran dengan 90 tahanan Palestina yang berada di penjara Israel.

Sebagian besar tahanan Palestina tersebut adalah perempuan dan anak-anak. Proses pertukaran akan dimulai pada pukul 16.00 waktu setempat, hari pertama setelah gencatan senjata diberlakukan, dengan fasilitasi oleh Palang Merah.  

Namun, sebelum gencatan senjata berlaku, serangan udara Israel menyebabkan korban jiwa di beberapa wilayah Gaza. Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, melaporkan bahwa tiga orang tewas di Gaza utara dan lima lainnya di Kota Gaza.  

Konflik di Gaza telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan serangan ke wilayah Israel. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel dan menyebabkan ratusan lainnya menjadi sandera.

Sebagai balasan, Israel meluncurkan serangan besar-besaran ke Gaza dengan dalih menghancurkan Hamas.

Baca Juga : Warga Gaza Rayakan Gencatan Senjata Hamas-Israel, Ibu 5 Anak di Palestina: Saya Menangis, tapi Ini Air Mata Kebahagiaan