Iptu Yunus, Oknum Polisi yang Viral Tendang Pemotor di Prabumulih Resmi Dicopot dari Jabatannya
Iptu M Yunus dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Polres Prabumulih usai diduga menganiaya pemotor.
BaperaNews - Iptu M Yunus resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Polres Prabumulih, Sumatera Selatan.
Pemberhentian ini buntut kasus penganiayaan terhadap seorang warga yang viral di media sosial.
"Iptu YS saat ini sudah saya copot dari jabatan Kasikum Polres Prabumulih," kata Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Wibowo, Selasa (14/1).
Ia menjelaskan bahwa langkah ini diambil guna mempermudah proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Prabumulih terhadap Iptu M Yunus.
Baca Juga: Viral! Aksi Pungli Oknum Polisi Tilang Pemuda dan Ambil Uang Rp50 Ribu untuk Obat Ibunya
"Pencopotan ini untuk memudahkan Propam melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan setelah keluar dari rumah sakit," ujar Endro.
Peristiwa bermula di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kecamatan Prabumulih Timur.
Saat itu, Jauhari, warga Dusun 1 Desa Alai, hendak menyeberang ke minimarket yang berada di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih.
Iptu M Yunus, yang mengendarai sepeda motor, diduga menabrak korban.
Namun, alih-alih membantu, Iptu M Yunus justru melakukan tindakan kekerasan dengan menendang wajah Jauhari.
Akibatnya, korban mengalami luka serius pada hidung dan bibir.
Baca Juga: Warga Semarang Tewas Diduga Dianiaya Oknum Polisi, Korban Dijemput Tanpa Ada Surat
Jauhari harus menjalani operasi akibat patah tulang hidung dan kini dirawat intensif di RSUD Kota Prabumulih.
Sementara itu, Iptu M Yunus juga mengalami cedera, termasuk patah tulang lengan dan retak pada tulang rusuk.
Keluarga korban pun membantah mengenai isu perdamaian antara keluarga Jauhari dan Iptu M Yunus yang sempat beredar di media sosial.
"Semua postingan dari pihak kepolisian dan media Prabumulih yang menuliskan keluarga kami sudah berdamai itu tidak benar," tulis anak korban, Rini di Instagram pribadinya @rini_ulandari94.
"Itu semua dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggiring opini publik supaya beritanya tidak tersebar luar dan mencemarkan nama baik kepolisian, padahal divideo sudah jelas polisi tersebut melakukan penganiayaan terhadap Bapak Jauhari," terangnya.
Ia juga meminta pihak kepolisian untuk bertindak adil dan mengusut tuntas kasus ini.
"Mohon kepada pihak berwajib untuk lebih adil, karena kalau kasus ini tidak diselesaikan dengan tuntas, masyarakat akan semakin tidak percaya," tambahnya.