Paving Block dan Taman GBK Rusak, Pengelola Larang Aktivitas Pencarian Koin Jagat

Fasilitas umum di GBK mengalami kerusakan usai sejumlah pengguna aplikasi Jagat berburu koin jagat di area tersebu

Paving Block dan Taman GBK Rusak, Pengelola Larang Aktivitas Pencarian Koin Jagat
Paving Block dan Taman GBK Rusak, Pengelola Larang Aktivitas Pencarian Koin Jagat. Gambar: setneg.go.id

BaperaNews - Fasilitas umum di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, mengalami kerusakan usai sejumlah pengguna aplikasi Jagat berburu koin jagat di area tersebut.

Beberapa fasilitas umum yang terdampak meliputi paving block, taman, dan tiang lampu. 

Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia mengungkapkan bahwa pencarian koin telah mengakibatkan kerusakan signifikan pada sarana dan prasarana GBK.

"Kami sangat berkeberatan dengan kejadian pencarian koin dari aplikasi tersebut di seluruh kawasan GBK," ungkap Hadi pada (12/1).

Baca Juga: Viral Koin Jagat, Para Pemburu di Surabaya Injak-Injak Taman hingga Bongkar Batu Pembatas

Sebagai langkah tegas, pihak PPKGBK meminta pengembang aplikasi Jagat untuk menghapus titik-titik lokasi koin di kawasan GBK.

Mereka juga melarang segala bentuk aktivitas berburu koin jagat di area tersebut demi mencegah kerusakan lebih lanjut.

Sementara itu, menanggapi kerusakan yang terjadi, pengelola aplikasi Jagat mengumumkan melalui media sosial resminya bahwa kawasan GBK telah dihapus dari daftar lokasi perburuan koin.

"Hai, Jagat mau kasih info nih! Koin di kawasan GBK udah nggak ada, ya! Jadi jangan sampai lupa buat tetap menjaga fasilitas di sekitar, ya! Thanks for understanding, GenJ! Let's have fun responsibly!" tulis keterangan yang diunggah oleh akun Instagram resmi Jagat @jagatapp_id, Senin (13/1).

Perlu diketahui, aplikasi Jagat mengombinasikan teknologi peta digital dan interaksi dunia nyata untuk memungkinkan pengguna berburu koin emas, perak, dan perunggu.

Koin-koin tersebut memiliki nilai tukar yang bervariasi, mulai dari Rp300 ribu hingga Rp100 juta, sehingga menarik banyak orang untuk berpartisipasi.

Baca Juga: Iptu Yunus, Oknum Polisi yang Viral Tendang Pemotor di Prabumulih Resmi Dicopot dari Jabatannya

Namun, aktivitas ini menuai kritik karena dampaknya terhadap fasilitas umum.

Kasus serupa juga terjadi di Bandung, di mana sejumlah taman kota, seperti Taman Tegalega, mengalami kerusakan akibat perburuan koin jagat.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi menuntut tanggung jawab dari pengembang aplikasi Jagat.

"Masyarakat tidak akan merusak kalau tidak ada aplikasinya. Jadi mereka harus ikut memperbaiki," jelas Rizki.

Selain itu, Rizki menyarankan agar konsep permainan aplikasi Jagat diubah untuk memasukkan unsur edukasi dan pelestarian ruang publik.

Ia berharap langkah ini dapat mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

"Saya sarankan agar ada unsur sejarah dan edukasi dalam permainannya. Jangan hanya mencari koin untuk uang. Kalau di luar negeri sukses, belum tentu bisa diterapkan sama di sini," tambahnya.