Ini Alasan Unilever Akan PHK 1.500 Karyawan Secara Global

Unilever punya rencana akan merampingkan bisnisnya dan sebanyak 1.500 karyawan nya akan kena PHK secara global. Berikut alasannya!

Ini Alasan Unilever Akan PHK 1.500 Karyawan Secara Global
Logo Unilever. Gambar : REUTERS/Dok. Philippe Wojaze

BaperaNews - Unilever umumkan rencana untuk merampingkan bisnisnya yang akan berdampak dengan PHK para karyawan nantinya. Diketahui dengan adanya rencana perubahan model organisasi yang lebih sederhana tersebut, Unilever akan memangkas 1.500 pekerjanya di dunia.

CEO Unilever Alan Jope menjelaskan bahwa model bisnis perusahaan akan dirampingkan menjadi 5 unit. Dia menjelaskan model organisasi baru nantinya akan mengurangi peran manajemen senior sekitar 15 persen dan manajemen junior sekitar 5 persen. Jumlah itu pun setara dengan 1.500 karyawan Unilever secara global.

“Perubahan akan tunduk pada konsultasi. Kami tidak berharap tim pabrik akan terpengaruh oleh perubahan ini. Semua biaya yang terkait dengan pendirian organisasi baru akan dikelola dalam rencana investasi restrukturisasi yang ada,” ujar Alan yang ditulis dalam situs resmi Unilever, pada Kamis (27/1/2022).

Alan menyampaikan saat ini perusahaan nya akan fokus kepada lima model bisnis yang berbeda yakni Kecantikan & Kesejahteraan, Perawatan Pribadi, Perawatan Rumah, Nutrisi dan Es Krim. Perusahaan nya pun akan mulai meninggalkan struktur matriks saat ini.

“Pindah ke lima Grup Bisnis yang berfokus pada kategori akan memungkinkan kami untuk lebih responsif terhadap tren konsumen dan saluran, dengan akuntabilitas pengiriman yang sangat jelas.” jelas Alan.

Alan menyampaikan dari fokusnya lima model bisnis Unilever agar memungkinkan Unilever mendapatkan manfaat dari skala dan kemampuan globalnya, lima Group Bisnis ini akan didukung oleh operasi bisnis Unilever yang mencakup teknologi, sistem, dan proses untuk mendorong keunggulan operasional di seluruh bisnis. Sementara itu, pusat bisnis Unilever yang dirampingkan akan terus menetapkan strategi keseluruhan bagi Unilever.

“Setiap grup bisnis nantinya akan bertanggung jawab penuh dan akuntabel untuk strategi, pertumbuhan, dan pengiriman keuntungan mereka secara global,” ujarnya.

Baca Juga : 85 Juta Pekerjaan Akan Hilang Lima Tahun Ke Depan, Adopsi Dari Teknologi

Dari perubahan perusahaan tersebut maka akan berdampak pada tim kepemimpinannya serta rencana adanya PHK. Membuat Unilever melakukan perubahan dalam tim manajemennya. Unilever sendiri telah mengembangkan model organisasi barunya dalam satu tahun terakhir dan dirancang untuk melanjutkan peningkatan kinerja bisnis perusahaan.

Sebagai hasil dari pengaturan baru, Unilever membuat perubahan pada tim kepemimpinannya dan tak menutup kemungkinan adanya PHK.

Fernando Fernandez, EVP Amerika Latin, yang ditunjuk sebagai Presiden Kecantikan & Kesejahteraan, yang meliputi Perawatan Rambut, Perawatan Kulit, serta Vitamin, Mineral dan Suplemen, dan Unilever Prestige. 

Fabian Garcia, Presiden Amerika Utara, telah ditunjuk sebagai Presiden Perawatan Pribadi, yang bertanggung jawab atas Pembersihan Kulit, Deodoran, dan Perawatan Mulut. 

Peter ter Kulve akan melanjutkan perannya sebagai President Home Care, bertanggung jawab atas Fabric Care, Home & Hygiene, dan Water & Air. 

Hanneke Faber, President Foods & Refreshment, telah ditunjuk sebagai President Nutrition, yang akan menjadi rumah bagi Scratch Cooking, Jajan Sehat, Nutrisi Fungsional, Daging Berbasis Tumbuhan, dan Solusi Makanan. 

Matt Close, EVP Ice Cream, telah ditunjuk sebagai President Ice Cream, sebuah Grup Bisnis yang berdiri sendiri. 

Selain itu, Nitin Paranjpe, Chief Operating Officer (COO), akan mengambil peran baru sebagai Chief Transformation Officer & Chief People Officer, memimpin transformasi bisnis, dan mengepalai fungsi SDM. 

Reginaldo Ecclissato, Chief Supply Chain Officer, akan memimpin Supply Chain dan Operasi Bisnis Unilever sebagai Chief Business Operations Officer. 

Sunny Jain, Presiden Kecantikan & Perawatan Pribadi, telah memutuskan untuk meninggalkan Unilever untuk menyiapkan dana investasi dalam megatrend teknologi. 

Anggota Unilever Leadership Executive (ULE) lainnya akan tetap berperan, termasuk Sanjiv Mehta yang akan mempertahankan kepemimpinan eksekutif Hindustan Unilever.

Diketahui pengangkatan akan dilakukan pada 1 April 2022.