Indonesia-Australia Kerja Sama Kendaraan Listrik dan Pangan, Fahd A Rafiq: Fokus pada Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan
Menko Airlangga dan Senator Australia, Don Farrell, membahas penguatan kerja sama bilateral terutama dalam pengembangan kendaraan listrik dan perdagangan pangan.
BaperaNews - Pasca mengikuti pertemuan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) di Bangkok baru-baru ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar sejumlah pertemuan bilateral dengan menteri negara anggota IPEF. Salah satunya adalah Senator Australia, Don Farrell, untuk membicarakan penguatan kerja sama bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Senator Don Farrell tertarik untuk memperdalam kerja sama pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) serta perdagangan komoditas gandum dan daging sapi. Menurutnya, banyaknya impor gandum Indonesia dari Australia menunjukkan tingginya kebutuhan tersebut di Indonesia.
Ketua DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menanggapi bahwa adanya kerjasama antara Indonesia dengan Australia ini menjadikan hubungan bilateral Indonesia semakin erat.
“Indonesia ini sudah menjalin hubungan bilateral dengan Australia sejak lama, kali ini pembahasannya adalah pangan dan kendaraan listrik yang menjadi bahasan yang saat ini memang urgensinya sedang besar di Indonesia yaitu polusi yang terus meningkat dan juga isu kenaikan harga pangan akibat cuaca yang kurang baik.” Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (16/11).
Sementara itu, Menko Airlangga mengharapkan dukungan Australia dalam menjaga stabilitas harga dan keamanan pangan Indonesia. Terlebih dengan adanya ancaman El Nino yang berpotensi memengaruhi ketahanan pangan dan memicu inflasi bahan pokok.
Kedua pihak juga sepakat bahwa pengembangan komoditas critical mineral menjadi elemen kunci bagi transisi energi dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia dan Australia. Menko Airlangga menyambut baik perhatian Australia terkait hal ini, sejalan dengan fokus pemerintah mengembangkan kendaraan listrik.
Di bidang infrastruktur, Menko Airlangga juga menginformasikan kemajuan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang kini telah mencapai 30%. Ia meyakini perayaan HUT RI ke-79 pada 2024 sudah bisa dilaksanakan di IKN.
“Kerjasama perdagangan kedua negara ini jika diadakan dengan detail dan berkepanjangan maka akan menguntungkan bagi Indonesia, karena saat ini Indonesia sedang membangun panel surya terbesar di Asia Tenggara yang akan membuat Indonesia melakukan transisi energi.” Ujar Fahd A Rafiq, Kamis (16/11).
Untuk mendukung kota hijau, tangguh, dan berbasis energi terbarukan, pemerintah tengah mengembangkan energi hidrogen hijau dan panel surya terapung di Kalimantan Utara. Menko Airlangga pun mengundang Australia untuk berinvestasi pada sektor energi bersih tersebut.
Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Australia ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama strategis kedua negara. Pengembangan sektor pangan, kendaraan listrik, serta infrastruktur hijau dan energi terbarukan menjadi agenda penting ke depannya.
Dengan begitu, hubungan bilateral yang saling menguntungkan dapat tercipta untuk mendukung pembangunan berkelanjutan Indonesia dan Australia.
Penulis : Ahmad G