Ibu dari Anak Bos Toko Roti di Jaktim Minta Damai: Anak Saya Menangis, Takut di Penjara
Linda Pantjawati, ibu dari George Sugama Halim tersangka penganiayaan terhadap karyawan toko roti, minta agar kasus yang melibatkan anaknya dapat diselesaikan secara damai.
BaperaNews - Linda Pantjawati, ibu dari George Sugama Halim tersangka penganiayaan terhadap karyawan toko roti, minta agar kasus yang melibatkan anaknya dapat diselesaikan secara damai.
Linda menyampaikan permohonan damai itu melalui sebuah video yang beredar di media sosial pada (20/12). Dalam video tersebut, Linda terlihat menangis, berharap anaknya dapat segera bebas dari penjara.
"Saya minta tolong, saya berharap semua ini berjalan dengan damai," ungkap Linda sambil menangis.
Baca Juga: Korban Anak Bos Toko Roti Gajinya Belum Dibayar, Ada Juga Karyawan Lain yang Tertunggak 3 Bulan
Linda menyebut George mengalami tekanan mental karena takut dipenjara gegara perbuatannya itu.
"Dia (George) tertekan, sempat menangis dan gemetar, dia takut dipenjara," jelas Linda.
Linda juga mengaku telah meminta maaf langsung kepada Dwi Ayu Darmawati dengan harapan kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum.
Menurut Linda, penyelesaian kasus ini harus dilakukan secara damai tanpa saling tuntut-menuntut.
Baca Juga: Sambil Nunduk, Ibu Lady Aurellia Minta Maaf ke Dokter Koas Luthfi
"Saya sudah meminta maaf kepada Ayu supaya masalah ini tidak diperpanjang. Kalau bisa tidak ada saling tuntut-menuntut, tidak akan ada habisnya," tambahnya.
Sebelumnya, kasus ini bermula ketika George Sugama Halim, anak pemilik sebuah toko roti di Cakung, Jakarta Timur, melakukan penganiayaan terhadap karyawannya yang bernama Dwi Ayu Darmawati.
Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, George terlihat melempar kursi dan berbagai barang yang ada di sekitarnya ke arah korban.
Setelah videonya viral, polisi bertindak cepat dengan menangkap George di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat.
George kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.