Anak Bacok Ayah Di Desa Pagu Karena Kesal Dibangunkan Shalat

Seorang anak di Desa Pagu, Kabupaten Kediri tega membacok ayah kandungnya, usai marah dibangunkan untul shalat Tahajud.

Anak Bacok Ayah Di Desa Pagu Karena Kesal Dibangunkan Shalat
Anak bacok Ayah di desa Pagu karena kesal dibangunkan Shalat. Gambar : Dok. Polsek Pagu

BaperaNews - Seorang ayah HS (67 Tahun) menjadi korban pembacokan oleh anaknya sendiri di Desa Pagu, Kabupaten Kediri. Awin Julianto, anak dari korban sebagai pelaku yang telah membacok ayah kandungnya karena kesal saat dibangunkan untuk shalat malam.

Kapolsek Pagu AKP Agus Sudariyanto mengatakan kejadian seorang anak bacok ayah itu bermula saat HS mengajak anaknya, AJ, untuk mengerjakan shalat malam atau Tahajud pada pukul 02.30 WIB, Senin (26/12).

Kemudian terjadi cekcok antar keduanya disebabkan karena pelaku (AJ) menolak ajakan shalat Tahajud. Sebagai orang tua, HS kemudian memarahinya. Tapi kemudian pelaku kesal, lalu mengambil senjata tajam dan membacokkan ke tubuh korban.

"Diajak shalat Tahajud, pelaku marah. Lalu dia mengambil sajam semacam parang langsung menyerang sang ayah" kata Agus Sudariyanto.

Adapun akibat dari pembacokan oleh sang anak, korban kini menderita luka pada kepala, leher atas belakang, kaki kiri bagian belakang, serta jempol tangan. Namun, setelah anak bacok ayah, pelaku kemudian membawa korban ke RS Aura Syifa Pagu, untuk mendapatkan pertolongan dengan berjalan kaki.

Baca Juga : Anak Tembak Dan Bacok Ayah Kandung Di Majalengka Hingga Tewas, Diduga Berebut Warisan

Adapun motif sementara dari seorang anak bacok ayah karena kesal dibangunkan shalat. AJ diduga mengalami depresi setelah dipecat dari tempat kerjanya tiga tahun lalu. Pelaku sudah lama tidak bekerja, kemudian disusul dengan kepergian almarhum ibunya.

"Dugaan sementara pelaku alami depresi," ucapnya.

Akibat perbuatannya, AJ kini mendekam di tahanan Mapolsek Pagu, Kediri. Adapun hukuman untuk AJ, anak bacok ayahnya sendiri, ia dikenakan Pasal 351 KUHP, dengan ancaman maksimal lima tahun penjara. 

Kepala Polsek Pagu Ajun Komisaris Polisi Agus Sudariyanto mengatakan, diduga pelaku tega membacok ayah kandungnya sendiri karena terpengaruh kondisi mentalnya labil, pelaku depresi setelah terkena PHK tiga tahun lalu. 

"Pelaku sudah lama tidak bekerja, kemudian disusul dengan kepergian almarhumah ibunya" imbuhnya.

Hingga kini Polisi masih terus selidiki kasus pembacokan di Pagu, Kediri ini. Pelaku sudah diamankan dan dimintai keterangan.

Sejumlah barang bukti juga sudah diamankan. Di antaranya hasil visum korban dari rumah sakit, sebilah parang yang digunakan pelaku membacok korban, dan baju korban penuh noda darah.  

Baca Juga : Emak-Emak Di Surabaya Dijambret Kalungnya Sampai Terseret