Hati-hati! Makan Gorengan Ternyata Lebih Bahaya dari Sate Kambing

Yuk, intip bahaya tersembunyi di balik lezatnya gorengan, ternyata lebih parah dari sate kambing. Cek detailnya di sini!

Hati-hati! Makan Gorengan Ternyata Lebih Bahaya dari Sate Kambing
Makan Gorengan Ternyata Lebih Bahaya dari Sate Kambing. Gambar : arrehlah.com

BaperaNews - Pernahkah Anda merasa sulit untuk menahan diri dari menggoda gorengan yang gurih dan lezat? Siapa yang bisa menolak rasa renyah dan gurihnya? Gorengan memang menjadi salah satu camilan favorit di Indonesia, baik saat nonton TV, berkumpul dengan teman-teman, atau hanya saat ingin bersantai. 

Namun, tahukah Anda bahwa ada bahaya yang tersembunyi di balik kelezatan gorengan tersebut? 

Kali ini Bapera News akan membahas mengapa gorengan bisa lebih berbahaya daripada sate kambing, serta memberikan solusi untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi gorengan.

Apakah Gorengan Ternyata Lebih Bahaya dari Sate Kambing?

Gorengan memang lezat, tetapi mereka juga mengandung resiko bagi kesehatan kita. Proses penggorengan mengubah nilai gizi makanan tersebut, menambah kalori, lemak, garam, dan mengurangi nilai nutrisi. Jika minyak yang digunakan dalam penggorengan dipakai berulang-ulang, maka hal ini dapat lebih meningkatkan risiko kesehatan.

Diketahui bahwa minyak goreng, khususnya yang berasal dari minyak sawit, meningkatkan oksidasi hingga empat kali lipat dalam tubuh kita. Lebih dari itu, minyak sawit juga meningkatkan kadar trans, yang ternyata lebih berbahaya daripada lemak jenuh.

Sehingga, mengkonsumsi sate kambing, dalam hal ini, bisa jadi lebih sehat daripada goreng-gorengan. Karena lemak jenuh pada daging kambing ternyata lebih aman dibandingkan dengan lemak trans yang ada pada minyak goreng.

Baca Juga : Viral Kuliner Seblak Akan Direkomendasikan Jadi Makanan Warisan Dunia

Bahaya Makan Gorengan Pada Pria dan Wanita 

Studi menunjukkan bahwa konsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan kolesterol tinggi.

Bahkan, beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa pria yang sering makan gorengan lebih dari sekali seminggu dapat memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Bagi wanita hamil, konsumsi gorengan juga perlu diwaspadai. Selain berpotensi mengakibatkan hipertensi selama kehamilan, makan gorengan secara berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam memilih makanan selama kehamilan.

Solusi Mengurangi Bahaya Makan Gorengan

Tentu saja, tidak semua orang bisa berhenti makan gorengan sepenuhnya. Namun, ada cara-cara yang lebih sehat untuk menikmati gorengan. Berikut solusi mengurangi bahaya makan gorengan:

  1. Anda bisa memilih minyak yang lebih sehat seperti minyak kanola, minyak biji bunga matahari, atau minyak zaitun. 
  2. Usahakan menggoreng hanya sekali dan jangan gunakan minyak yang sama berkali-kali. Saat mengangkat gorengan dari minyak panas, letakkanlah di atas tisu atau kertas untuk menghilangkan minyak berlebih. 
  3. Pertimbangkan juga untuk mengolah makanan dengan metode lain seperti pemanggangan atau merebus.

Makan gorengan memang enak, tetapi kita harus lebih sadar akan bahaya yang terkandung di dalamnya. Terlalu banyak mengkonsumsi gorengan dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. 

Jadi, mari mulai memilih opsi yang lebih sehat dalam hidup kita dan memperhatikan cara kita mengolah makanan. 

Ingatlah bahwa hidup sehat adalah pilihan yang lebih baik daripada membenarkan kebiasaan yang hanya memberi kesenangan sesaat. 

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu kita semua menjalani hidup yang lebih sehat. Jangan lupa untuk berbagi artikel ini dengan teman-teman Anda agar mereka juga bisa mendapatkan wawasan yang sama.

@baperanews.com Yuk, intip bahaya tersembunyi di balik lezatnya gorengan, ternyata lebih parah dari sate kambing #bahaya#gorengan#satekambing#baperanews ♬ DJ THAILAND MANJUA - DJ Jazz

Baca Juga : Wow! Pempek Masuk 5 Besar Makanan Olahan Seafood Terenak di Dunia