Harvey Moeis Ditegur Hakim karena Terus Nyerocos Bak Menghafal Jawaban di Sidang Korupsi Timah

Harvey Moeis ditegur hakim di sidang korupsi timah karena diduga memberi jawaban hafalan, menimbulkan kecurigaan hakim atas ketidaksesuaian kesaksian.

Harvey Moeis Ditegur Hakim karena Terus Nyerocos Bak Menghafal Jawaban di Sidang Korupsi Timah
Harvey Moeis Ditegur Hakim karena Terus Nyerocos Bak Menghafal Jawaban di Sidang Korupsi Timah. Harvey Moeis Ditegur Hakim karena Terus Nyerocos Bak Menghafal Jawaban di Sidang Korupsi Timah. Gambar : Rifkianto Nugroho/detikcom

BaperaNews - Pengusaha Harvey Moeis mendapat teguran dari hakim dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengelolaan timah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Harvey, yang hadir sebagai saksi dalam sidang untuk terdakwa Tamron alias Aon, pemilik CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia, ditegur hakim karena dianggap memberikan jawaban yang seolah sudah dihafal tanpa mendengarkan pertanyaan terlebih dahulu.

Harvey Moeis Ditegur Hakim Atas Jawaban yang Dianggap “Tidak Spontan”

Teguran terhadap Harvey Moeis disampaikan hakim anggota Alfis Setiawan yang memimpin jalannya persidangan pada Senin (4/11). Selama sesi tanya jawab, hakim Alfis beberapa kali menyoroti jawaban Harvey yang dianggap tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Salah satu momen terjadi saat hakim menanyakan terkait penerimaan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) oleh Harvey.

Ketika hakim menanyakan lokasi penerimaan dana CSR, Harvey menjawab, “Kadang di rumah, kadang di restoran.” Saat hakim meminta rincian mengenai jumlah dana yang diterima, Harvey menjawab, “Macem-macem, Yang Mulia.” 

Ketika hakim mengonfirmasi jumlah minimum dari dana tersebut, Harvey menyatakan bahwa “tidak ada minimum, karena sifatnya sumbangan sukarela.”

Hakim Curigai Jawaban Harvey Moeis yang Terlihat Diatur

Di tengah persidangan, hakim Alfis Setiawan menyampaikan teguran atas jawaban Harvey yang dinilai tidak spontan dan terkesan diatur. Hakim mengingatkan agar Harvey lebih mendengarkan pertanyaan dengan saksama sebelum memberikan jawaban.

Hakim menganggap gaya menjawab Harvey yang “terkesan hafalan” mengganggu jalannya persidangan dan menimbulkan kecurigaan bahwa jawaban sudah disiapkan sebelumnya.

“Itu makanya dengarkan dulu, jangan langsung nyerocos aja. Kayak udah di-setting mau ngomong apa,” tegas hakim Alfis. Hakim menyatakan bahwa pola jawaban Harvey yang “nyerocos” membuat jalannya persidangan tidak sesuai dan menyulitkan hakim dalam menggali informasi.

Baca Juga : Ngaku Tak Pernah Diberi Hadiah dan Tak Dinafkahi Harvey Moeis, Sandra Dewi: Saya Wanita Mandiri

Interaksi Lanjutan dalam Persidangan

Setelah menegur, hakim Alfis kembali menanyakan jumlah minimum dana yang pernah diterima Harvey dari seseorang bernama Helena.

Harvey kembali menyatakan bahwa ia “tidak pernah mencatat” jumlah minimum dana yang diterima. Hakim lalu mengonfirmasi apakah dana yang diterima Harvey bervariasi, dan Harvey membenarkan hal tersebut.

Hakim pun mengulangi pertanyaannya terkait jumlah minimum dana yang diterima dari Helena. Namun, Harvey tetap bersikeras bahwa tidak ada nilai minimum, dengan alasan bahwa pemberian dana tersebut bersifat sukarela dan bervariasi.

Hakim Minta Jawaban yang Lebih Tepat dan Relevan

Dalam upaya memperjelas kesaksian Harvey, hakim Alfis meminta agar saksi lebih memperhatikan pertanyaan yang diajukan sebelum menjawab.

Hakim menyatakan bahwa jawaban yang “terdengar diatur” menyulitkan persidangan untuk memperoleh informasi yang akurat terkait dugaan aliran dana CSR dalam kasus ini.

Pengawasan ketat hakim dalam kasus ini menegaskan pentingnya transparansi dalam kesaksian untuk memastikan proses persidangan berlangsung secara objektif, terutama dalam kasus korupsi yang melibatkan dana besar dan sektor strategis seperti timah.

Kasus Korupsi Timah yang Menyorot Peran Penerima Dana CSR

Kasus korupsi timah yang melibatkan terdakwa Tamron alias Aon dan saksi Harvey Moeis ini merupakan bagian dari penyelidikan lanjutan terkait pengelolaan dan distribusi dana CSR dalam industri timah.

Persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta ini dijadwalkan akan memanggil lebih banyak saksi untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai distribusi dan penggunaan dana CSR yang diduga melibatkan banyak pihak.

Sebagai saksi kunci, Harvey Moeis diharapkan dapat memberikan keterangan yang transparan dan membantu mengungkap potensi penyimpangan dalam pengelolaan dana CSR tersebut.

Baca Juga : Sandra Dewi Peluk Harvey Moeis Saat Jadi Saksi di Sidang