Gunung Api Ile Lewotolok NTT Erupsi, Muntahkan Lava Pijar
Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi mengeluarkan lava pijar dan gemuruh kuat pada Minggu (26/3) pukul 01.03 WITA.
BaperaNews - Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur dilaporkan mengalami erupsi hingga mengeluarkan lava pijar dan gemuruh kuat pada Minggu (26/3) pukul 01.03 WITA.
Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Ile Ape menyebut lontaran lava pijar muncul dengan ketinggian 500 meter di atas puncak dan kemudian teramati ke segala arah.
“Letusannya kuat dan teramati lava pijar 500 meter dari permukaan puncak menyebar ke segala arah” bunyi laporan PPGA. Tinggi kolom abu teramati ialah 700 meter di atas permukaan puncak (2.2123 di atas permukaan laut).
Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok terpantau muncul kolom abu dengan intensitas sedang hingga tebal yang condong ke arah tenggara.
“Erupsi ini sudah terekam di seismogram, amplitude maksimumnya 18,1 mm dengan durasi sekitar 56 detik” lanjut bunyi laporannya.
Gunung Api Ile Lewotolok terus mengalami erupsi selama sepekan terakhir, namun statusnya masih di Level II atau waspada. Pada laporan sebelumnya, Sabtu (25/3) tercatat ada jumlah letusan 76 kali dengan tinggi 300-700 meter dengan asap berwarna putih dan kelabu. 76 kali erupsi di hari Sabtu tersebut memiliki amplitudo 18,8-38,2 mm dengan durasi 40-117 detik.
Baca Juga : Daftar Wilayah yang Terdampak Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi
Akibat adanya erupsi Gunung Api Ile Lewotolok tersebut, petugas PPGA Ile Lewotolok memberi himbauan kepada warga setempat untuk tidak menjalankan aktivitas apapun dalam radius 2 km dari pusat gunung demi keselamatan. Sebab erupsi bisa saja muncul kembali secara tiba-tiba.
“Masyarakat di sekitar desa maupun wisatawan, pendaki, dan pengunjung dihimbau agar tidak masuk dan tidak melakukan aktivitas apapun di radius 2 km dari pusat aktivitas gunung” himbau PPGA dalam laporannya.
Himbauan juga disampaikan kepada warga desa lainnya yang lokasinya dekat dengan gunung seperti Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona untuk ikut waspada pada resiko bahaya dari adanya guguran lava atau longsoran awan panas di kawah gunung.
“Maka untuk terhindar dari gangguan pernapasan maupun resiko kesehatan lainnya karena abu vulkanik, semua masyarakat di sekitar gunung agar memakai masker, lindungi hidung dan mulut. Pakai pelindung lain untuk melindungi kulit dan mata” tutup PPGA dalam laporan tersebut.
Gunung Api Ile Lewotolok terus mengalami peningkatan aktivitas, pada Kamis (24/3) ada 108 erupsi, Sabtu (25/3) 76 kali erupsi, pada Minggu (26/3) juga masih erupsi. Diharapkan semua masyarakat waspada dan menjalankan himbauan yang diberikan oleh PPGA demi keamanan dan keselamatan.
Baca Juga : Tradisi Warga Tlogolele Boyolali Sikapi Erupsi Gunung Merapi: Buat Api Unggun Depan Rumah