Halte Modern Bekasi yang Baru Dibangun Telan Anggaran Rp180 Juta

Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perhubungan membangun 10 halte baru dengan konsep modern dan smart hingga menelan dana sebanyak Rp180 juta.

Halte Modern Bekasi yang Baru Dibangun Telan Anggaran Rp180 Juta
Halte Modern Bekasi yang Baru Dibangun Telan Anggaran Rp180 Juta. Gambar : Instagram/@kotabekasikeren

BaperaNews - Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perhubungan telah membangun 10 halte baru dengan konsep modern dan smart. Salah satunya terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, tepat di depan Grand Mall Bekasi.

Pembangunan halte modern ini menelan anggaran sebesar Rp180 juta dari APBD-P 2023, seperti yang tercatat dalam situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi.

Halte yang diberi nama paket "pemeliharaan Halte Grand Mall, Jalan Jenderal Sudirman," tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan fasilitas transportasi umum di Kota Bekasi. Meskipun begitu, pada Kamis (18/1), terlihat bahwa halte modern tersebut masih sepi dan kurang diminati oleh warga.

Dari segi fasilitas, halte modern Bekasi ini dilengkapi dengan kursi, atap transparan, pengisian daya ponsel, dan CCTV atau kamera pengawas.

Namun, terdapat kekurangan, seperti ketidakadaan informasi pada papan informasi dan ketiadaan tempat pembuangan sampah. Meskipun tampak modern, hal ini memicu pertanyaan dan kritik dari beberapa warga. Sejumlah warga, seperti Nur (27) dan Dede (28), mengungkapkan keheranannya terkait pembangunan halte baru ini.

Mereka bertanya-tanya mengapa Pemerintah Kota Bekasi tidak memilih opsi untuk merenovasi halte lama yang berdiri tepat di sebelahnya. Halte lama, meskipun terlihat kumuh dan banyak vandalisme, masih tetap berdiri dengan nuansa kuning-hijau yang khas.

Baca Juga : Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Bekasi dan Indramayu

Nur mengemukakan pertanyaannya, "Kenapa enggak bagusin halte yang lama saja, kenapa (dibangun) harus berdampingan sama halte lama?" Ia menyayangkan mengapa halte lama tidak diberikan perhatian lebih lanjut untuk direnovasi.

Sementara itu, Dede menyampaikan bahwa kontrasnya kondisi halte lama yang banyak dicoret-coret dengan halte baru yang terlihat lebih modern sangat mencolok.

Kedua warga ini juga menyoroti aspek kegunaan anggaran sebesar Rp180 juta yang dianggarkan untuk pembangunan satu halte baru. Menurut mereka, jumlah dana tersebut tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Dede khususnya mengkritik jumlah kursi yang hanya empat, dianggap tidak sepadan dengan anggaran yang cukup besar.

"Menurut saya sih sangat disayangkan ya dengan budget ratusan juta cuma buat pembuatan halte kayak gitu, kalau enggak salah kan (sebutan) smart halte ya," ungkap Dede.

Nur pun menyuarakan pendapatnya, menyoroti bahwa dana sejumlah itu seharusnya dapat digunakan untuk perbaikan jalan rusak di Bekasi, yang dianggapnya lebih mendesak.

"Enggak worth it, sedih banget dana Rp180 juta cuma buat halte baru yang kadang enggak terlalu terpakai juga," ujar Nur. Ia bahkan meragukan bahwa halte baru ini dapat terhindar dari aksi vandalisme, mengingat halte lama pun tidak luput dari tindakan tersebut.

Baca Juga : Miris, Remaja di Bekasi jadi Korban Prostitusi, Kenal Lewat Aplikasi Kencan!