Luhut Rencana Ingin Naikkan Pajak Motor Bensin, Upaya Dorong Kendaraan Listrik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan berencana untuk meningkatkan pajak kendaraan sepeda motor non listrik.
BaperaNews - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan pajak kendaraan sepeda motor yang menggunakan bahan bakar fosil.
Langkah meningkatkan pajak motor bensin ini diambil dalam upaya mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai solusi untuk mengurangi polusi udara.
Dalam acara peresmian perusahaan mobil listrik Build Your Dream (BYD) yang disiarkan secara daring pada Kamis (18/1), Luhut menyampaikan, "Kita juga tadi rapat, berfikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non listrik."
Meskipun belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait waktu pelaksanaan kebijakan peningkatan pajak motor bensin tersebut, Luhut menjelaskan bahwa kenaikan pajak bertujuan untuk mendukung subsidi transportasi publik, seperti LRT dan kereta api cepat.
"Pajak yang tinggi nantinya bisa dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta api cepat," kata Luhut, yang juga bertugas sebagai koordinator penanganan polusi di DKI Jakarta.
Baca Juga : Pajak Hiburan Naik 40 Persen, Inul hingga Hotman Paris Buka Suara
Ia menyatakan bahwa usulan tersebut akan dibawa ke rapat terbatas bersama Presiden untuk mendapatkan turunan regulasi terkait pajak sepeda motor non listrik.
Isu polusi udara, terutama di kawasan Jabodetabek, telah menjadi perhatian utama publik. Sektor transportasi, khususnya sepeda motor, menjadi penyumbang utama pencemaran udara.
Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) mencatat bahwa sepeda motor menyumbang sebesar 45 persen dari total pencemaran udara, diikuti oleh truk dan bus.
"Saat ini, sepeda motor adalah polluter terbesar, diikuti oleh truk dan bus sebagai kendaraan diesel yang menyumbang polutan cukup besar. Populasi sepeda motor yang sangat tinggi di Jakarta, lebih dari 16 juta unit, adalah salah satu faktor penyebabnya," tulis KPBB dalam keterangan resminya.
Pada tahun 2023, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 6,2 juta unit, menurut data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI).
Skutik tetap menjadi jenis sepeda motor yang paling laris, mencapai hampir 90 persen dari total penjualan. Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala, mengumumkan target penjualan tahun ini sebesar 6,2-6,5 juta unit.
Baca Juga : Belaku Mulai 5 Januari 2024, Rumah Kos-kosan Bebas Pajak Daerah