Firli Bahuri Angkat Suara Soal Baliho Yang Bergambar Wajahnya
Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri buka suara terkait baliho yang memuat foto wajahnya dengan pesan anti korupsi yang ramai beredar di Twitter.
BaperaNews - Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri buka suara tentang baliho yang memuat foto wajahnya dengan pesan antikorupsi, baliho tersebut banyak tersebar di Twitter. Dalam baliho berlogo KPK tersebut terdapat foto wajah Firli dan kalimat SIAPA SAJA YANG KORUPSI KITA TANGKAP dalam huruf besar.
Serta kalimat “Kita ingin mewujudkan negara Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, cerdas, dan mudah mencari kerja, Indonesia yang disegani oleh dunia dan Indonesia yang membangun para rakyatnya”.
Namun Firli Bahuri mengaku tidak mengetahui tentang baliho yang tersebar tersebut maupun dimana lokasi pemasangannya. “Saya tidak tahu siapa dan dimana baliho itu dipasang, masyarakat saja yang banyak aspirasinya” ujarnya Jumat 18 Februari 2022.
Namun Firli Bahuri mengucapkan terima kepada pihak yang membuat baliho tersebut jika tujuannya untuk mendukung kinerja KPK. “Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kinerja KPK, saya ucapkan terima kasih, KPK adalah lembaga penegak hukum yang independen” lanjutnya.
Baca Juga: Lukas Enembe Geram Dikaitkan Deklarasi Gerakan Papua Merdeka
Namun keterangan Firli Bahuri tersebut banyak mendapat respon negatif dari warganet, salah satu warga menyinggung tentang pemborosan anggaran untuk membuat baliho tersebut. “Woi @firlibahuri buang-buang duit aja lo pasang pencitraan yang sia-sia” ujar warganet tersebut.
Sebelumnya Firli juga dikritik ketika ia memberikan penghargaan kepada istrinya, Ardina Safitri karena telah membuat lagu Mars dan Hymne KPK, satu diantaranya datang dari Ketua Indonesia Memanggil IM57+ Institute, Muhammad Praswad.
“KPK itu bukan perusahaan keluarga dan memberantas korupsi tidak butuh hymne, ironis sekali ini, andai kita mau sedikit saja lebih jernih dalam memakai hati nurani, tak perlu lagi susah-susah menciptakan lagu” ujarnya Kamis 17 Februari 2022.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana juga menyebut lagu seremonial itu amat tidak penting, “Lagu KPK yang baru dibuat tidak akan menaikan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, tidak ada kontribusinya untuk KPK, ataupun memperbaiki citra buruk KPK di masyarakat, itu sekedar gimmick belaka” ujarnya Jumat 18 Februari 2022.
Kurnia juga mempertanyakan bagaimana proses penunjukan istri Firli Bahuri tersebut sebagai pengarang lagunya hingga bisa dijadikan lagu resmi di lembaga tersebut sebab hal itu bertentangan dengan benturan kepentingan yang seharusnya dihindari oleh insan KPK. Kurnia mengingatkan Firli Bahuri bahwa KPK adalah lembaga negara yang dibiayai APBN dan seharusnya ia menghindari kegiatan yang tujuannya untuk kepentingan pribadi seperti lagu tersebut.
Baca Juga: BPN Kaltim Batasi Jual Beli Tanah di IKN Hindari Transaksi Tak Wajar