FBI Gerebek Rumah Donald Trump Hingga Brankas Dibobol

FBI (Federal Bureau of Investigation) melakukan penggerebekan di rumah peristirahatan Donald Trump pada Senin malam (8/8), hingga brankas juga dibobol.

FBI Gerebek Rumah Donald Trump Hingga Brankas Dibobol
FBI (Federal Bureau of Investigation) melakukan penggerebekan di rumah peristirahatan Donald Trump pada Senin malam (8/8), hingga brankas juga dibobol. Gambar : AFP/DOK. JOE RAEDLE

BaperaNews - Rumah peristirahatan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Mar a Lago, Palm Beach, Florida, AS digerebek FBI (Federal Bureau of Investigation) pada Senin malam (8/8). Donlad Trump menyampaikan bahwa rumahnya mendadak dikepung, digerebek, dan ditempati oleh sekelompok besar agen FBI tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

“Mereka bahkan membobol brankas saya!” ujarnya Selasa (9/8).

Menurut FBI, penggeledahan dilakukan dalam rangka penegakan kasus hukum Donald Trump terkait apakah ada aturan yang dilanggar dalam 15 kotak catatan Gedung Putih yang disimpan di rumahnya. Donald Trump diduga tidak menangani dokumen rahasia dengan benar.

“Mantan Presiden AS itu tidak menangani dokumen rahasia dengan benar. Saya melihat dia memeriksa dokumen, membuang beberapa, merobek beberapa, dan beberapa dimasukkan ke dalam sakunya” ujar mantan Sekretaris Pers Trump Stephanie Grisham.

Penggerebekan di rumah Donald Trump dilakukan beberapa jam usai Politico melaporkan bahwa mantan jaksa Federal, John Rowley sekarang menjadi wakil Donalad Trump dalam pembicaraan dengan Departemen Kehakiman.

FBI juga tidak asal menggerebek, mereka terlebih dulu menunjukkan kepada hakim bahwa ada kemungkinan dan alasan untuk yakin bahwa kejahatan telah dilakukan dan mungkin ada bukti yang bisa ditemukan di lokasi yang ditargetkan.

Baca Juga : Langgar Perjanjian, Korut Kirim Banjir Ke Korsel Dengan Buka Bendungan

“Jika rumah Anda digeledah oleh FBI, Anda berada dalam masalah besar” ujar mantan Jaksa Federal Renato Mariott.

Sedangkan FBI dan Departemen Kehakiman hingga berita ini disampaikan belum memberikan komentar. Sebelumnya memang ada penyelidikan aktif di Negara bagian dan federal terkait dengan Donald Trump yakni bisnis dan keluarganya.

Kasus yang diselidiki berhubungan dengan peristiwa kerusuhan 6 Januari 2022, ketika para pendukung Trump beramai-ramai menyerbu Capitol hingga menyebabkan konfirmasi kemenangan Presiden Joe Biden dalam Pilpres tertunda. Donald Trump diduga otak di balik kerusuhan tersebut dimana ketika itu ia kalah dalam Pilpres.

Donald Trump sendiri ketika penggerebekan berada di klub golfnya di New Jersey, tidak berada di rumah peristirahatannya. Namun ia terkejut dengan penggerebekan tersebut, Donald Trump kemudian meninggalkan Trump Tower di New York City pada Senin malam tanpa menjawab pertanyaan dari awak media. “Dia sama terkejutnya dengan siapapun” jelas menantu Trump, Lara Trump.

“Mereka takut dia (Trump) akan mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri sebagai Presiden pada 2024, ini ialah cara nyaman untuk melempar lumpur pada Trump seolah mereka belum melakukan cukup banyak” klaim Lara.