Fakta-Fakta Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo
Viral patung Bunda Maria ditutup di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa St Yacobus yang berlokasi di Dukuh Degolan, Desa Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta pada Rabu (22/3) lalu.
BaperaNews - Heboh foto dan video penutupan patung Bunda Maria di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa St Yacobus yang berlokasi di Dukuh Degolan, Desa Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta pada Rabu (22/3) lalu.
Patung yang merupakan benda suci bagi umat kristen dan katolik tersebut ditutup dengan terpal warna biru, penutupan patung Bunda Maria disebut dilakukan oleh ormas bersama sejumlah anggota kepolisian.
Berikut fakta asli terkait kejadian penutupan patung Bunda Maria tersebut yang telah dirangkum oleh Tim Redaksi BaperaNews.
Fakta-Fakta Penutupan Patung Bunda Maria
Pengelola Mengaku Didatangi Ormas
Ketua Pengelola Rumah Doa Sasana Adhi Rasa, Petrus Sujiyanta menyebut ada lima orang dari ormas datang pada Sabtu (11/3) berjarak enam meter dari patung tersebut ada Masjid Al Barokah.
“Mereka meminta patung dibongkar saja agar tidak kelihatan dari jalan, karena patungnya dekat dengan masjid” tutur Petrus pada Kamis (23/3). Petrus menjawab hal itu harus dibicarakan dulu dengan pemilik rumah doa bernama Yacobus Sugiarto yang tinggal di Jakarta.
Baca Juga : Aceh Larang Muda Mudi Buka Puasa Bersama
Tidak Ada Warga yang Keberatan
Selama ini, tidak ada warga yang menyatakan keberatan dengan keberadaan patung bunda Maria, toleransi antar umat beragama berjalan baik di wilayah tersebut.
Pertus heran kenapa tiba-tiba ada ormas yang datang mengatasnamakan partai politik islam. “Mereka minta patungnya dibongkar” sambungnya.
Patung Ditutup H-1 Puasa Ramadhan
Akhirnya, patung ditutup sehari sebelum puasa ramadhan, kepolisian Kulon Progo meminta patung ditutup dengan terpal, penutupan dilakukan dengan alasan sudah ada rapat koordinasi antar kepolisian dan forum kerukunan umat beragama.
Sugiarto yang merupakan pemilik rumah doa kemudian mengirim terpal dari Jakarta ke Yogyakarta.
Warga Sempat Berembug
Empat hari sebelum puasa, warga sekitar sempat berembug dan akhirnya diputuskan untuk menutup patung tersebut dengan pertimbangan sebagai jalan tengah untuk menjaga kondusifitas karena ada desakan ormas.
Polisi Revisi Informasi
Polisi sebelumnya menyebut penutupan patung Bunda Maria dilakukan karena desakan ormas, namun kemudian mengubah informasi yang disampaikan. Polisi menyebut penutupan patung dilakukan dengan sukarela, tidak ada desakan apapun dari ormas atau masyarakat.
Penutupan patung menurut polisi juga bukan dilakukan oleh polisi, namun oleh perwakilan dari pemilik rumah doa itu sendiri disaksikan perangkat desa setempat dan adik dari pemilik rumah doa.
Namun Direktur Setara Institute Haili tak percaya, ia yakin penutupan patung dilakukan karena desakan dari ormas dan masyarakat yang tidak toleran.
Menag Yaqut : Patung Dibuat Tanpa Prosedur
Hal ini membuat Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut penutupan patung bunda Maria ini dilakukan oleh pemiliknya sendiri, bukan warga atau polisi karena kesadaran dari pemilik.
“Karena mendirikannya juga tidak sesuai prosedur, memang ada proses yang harus ditempuh” pungkas Yaqut pada Jumat (24/3).
Warga Diminta Toleransi
Menteri Agama, Yaqut meminta untuk seluruh umat bergama di Indonesia hendaknya saling menghormati dan sadar akan batasan masing-masing.
“Semua saling menghormati, paling enak itu hidup saling menghormati, sadar hak kita dibatasi orang lain” tutup Yaqut.
Baca Juga : Kapolda Metro Jaya Larang Kegiatan Sahur On The Road, Ini Alasannya!