Fahd A Rafiq Usulkan 1 Juta Tentara Dan Polisi Aktif Harus diwujudkan

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengusulkan 1 juta tentara dan polisi aktif di Indonesia harus diwujudkan.

Fahd A Rafiq Usulkan 1 Juta Tentara Dan Polisi Aktif Harus diwujudkan
Fahd A Rafiq usulkan 1 juta tentara dan polisi aktif harus diwujudkan. Gambar : Liputan6.com/Herman Zakharia

Ahmad Sofyan (Kontributor) -  Salah satu langkah Indonesia menjadi Negara besar ialah dengan memperbanyak jumlah tentara dan polisi. Karena jika dibandingkan dengan Negara maju, Indonesia masih cukup tertinggal dengan jumlah pasukan dan perangkat militer hingga kepolisian.

Sebagai informasi, Tiongkok menjadi Negara yang memiliki 2 juta tentara aktif, diikuti dengan Negara India 1,45 juta, Korea Utara 1,2 juta tentara, Rusia 850 ribu tentara, dan Pakistan 640 ribu tentara militer aktif.

Jumlah tentara aktif Indonesia menempati peringkat ke-8 terbanyak di Asia, yakni sebanyak 395,50 ribu personel dan jumlah personel polisi 450 ribu personel. Sedangkan jika dibandingkan dengan negara lain Indonesia masih dibawah rata-rata. Salah satu contoh negara yang memiliki banyak personel aparat adalah Vietnam, negara ini memiliki personel aktif militer terbanyak di Asia Tenggara. Adapun jumlah personel aktif militer yang dimiliki Vietnam berkisar 470.000 personel. 

Pengaruh Jumlah Personel Aparat 

Apakah dengan jumlah personel aparat yang banyak dapat membuat sebuah negara maju? Secara keseluruhan ini tidak bisa menjadi tolak ukur maju atau tidaknya suatu negara. Namun, kedua unsur tersebut saling melengkapi ditambah penguasaan dalam bidang Teknologi. 

Sudah selayaknya NKRI yang memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa ini memiliki 1 juta tentara dan polisi aktif untuk melindungi negeri Indonesia tercinta. 

Melihat ketimpangan jumlah penduduk di Indonesia dan jumlah aparat, Indonesia memang perlu menambah personel aparat. Perlu ada kesiapan dan perlindungan menyeluruh di seluruh daerah untuk meningkatkan kualitas keamanan dan pertahanan negara. 

Seperti yang diketahui, Dunia sempat geger dan cemas akan tindakan Invasi Rusia ke Ukraina yang telah menjalar hampir ke seluruh negara Eropa ditambah lagi perang dagang antara AS dengan Tiongkok yang membuat dunia semakin tidak karuan.

Baca Juga : Fahd A Rafiq : Kita Harus Menantang Para Pemuda Untuk Kontribusi Dalam Persoalan Pangan

Negara Dengan Banyak Personel Aparat

Tiongkok dengan penduduk 1,5 miliar memiliki tentara sebanyak 2 juta personel, kemungkinan personel polisi lebih dari 2 juta jiwa. Telah diketahui bersama, Tiongkok saat ini menguasai perdagangan dunia dan yang sangat  digemborkan adalah mengembalikan hegemoni jalur sutra dalam perdagangan dunia. USA saat ini masih bertahan dalam penguasaan bidang teknologi. 

Menurut Fahd A Rafiq, Indonesia tidak perlu lagi mencari rumus baru untuk kembali pada masa kejayaan, cukup meniru apa saja yang telah dilakukan oleh China dan Amerika. 

“Lihat dari jumlah tentaranya saja, negara maju pasti memiliki tentara diatas 1 juta personel, begitu juga dengan aparat kepolisian untuk keamanan dalam negerinya, pasti jauh lebih banyak dan tentara ditugaskan untuk mengantisipasi serangan yang berasal dari luar negeri” tegas Fahd A Rafiq. 

Saat ini dunia sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Secara perlahan invasi Rusia ke Ukraina telah menyebar hampir ke seluruh negara Eropa, terlebih lagi adanya perang dagang antara AS dengan China yang membuat dunia semakin berantakan. 

“Apakah kepemimpinan global yaitu Amerika setelah perang dunia ke II akan beralih? dan apakah Indonesia akan terlibat dalam konflik tersebut? yang pasti NKRI harus menaikkan nilai tawar tinggi di era transisi saat ini,” tutup Fahd A Rafiq.

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)