Fahd A Rafiq Tanggapi PBB Beberkan Fakta-fakta Menakutkan di Bumi Akibat Perubahan Iklim

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq, mengomentari krisis iklim yang semakin buruk akibat emisi gas rumah kaca dan subsidi bahan bakar fosil.

Fahd A Rafiq Tanggapi PBB Beberkan Fakta-fakta Menakutkan di Bumi Akibat Perubahan Iklim
Fahd A Rafiq Tanggapi PBB Beberkan Fakta-fakta Menakutkan di Bumi Akibat Perubahan Iklim. Gambar : Dok.Istimewa

BaperaNews - Ketua Umum DPP Bapera, Fahd El Fouz A Rafiq, memberikan tanggapan tentang PBB perubahan iklim yang terjadi didunia, karena emisi gas rumah kaca terus meningkat dan bahan bakar fosil tetap disubsidi diberbagai dunia, ini menjadikan suhu panas dibelahan dunia mencapai rekor tertinggi.

“Kini diketahui cuaca ekstrem dibelahan dunia telah terjadi, suhu panas meningkat hingga rekor tertinggi, ini disebabkan oleh emisi gas rumah kaca terus meningkat dan bahan bakar fosil tetap disubsidi diberbagai belahan dunia, dan yang disebutkan oleh Sekjen PBB mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa krisis iklim telah membuka pintu neraka.” Ujar Fahd A Rafiq Jumat, (22/9).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (20/9) mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa krisis iklim telah membuka pintu neraka.

Dia mengatakan hal keras itu dalam pertemuan puncak di mana negara-negara pencemar utama seperti China dan Amerika Serikat tidak hadir. Pembicaraan tersebut sebagian dibayangi oleh pengumuman dari Inggris, yang juga tidak hadir, bahwa mereka membatalkan kebijakan yang akan membantu negara tersebut mencapai tujuan net-zero.

Guterres telah menyebut “KTT Ambisi Iklim” sebagai forum yang “sungguh-sungguh” dan menegaskan bahwa hanya para pemimpin yang telah membuat rencana konkrit untuk mencapai emisi rumah kaca nol bersih yang akan diundang.

Fahd A Rafiq juga menambahkan, “Saya harapkan, PBB terus mengupayakan kepada negara-negara yang masih menggunakan gas emisi rumah kaca dan bahan bakar fosil yang masih tinggi, agar kembali sesuai dalam penggunaannya, ini perlu untuk menghindari bencana iklim jangka panjang.” Tutupnya.

Setelah menerima lebih dari 100 lamaran untuk ambil bagian, PBB merilis daftar 41 pembicara yang tidak termasuk China, Amerika Serikat, Inggris, Jepang atau India.

Beberapa pemimpin besar tidak repot-repot melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB tahun ini, termasuk Presiden Xi Jinping dari China dan Perdana Menteri Rishi Sunak dari Inggris.

Penulis : FNID