Fahd A Rafiq Sangat Mendukung Pemerintah Yang Gencarkan Upaya Penyaluran KUR untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan bahwa KUR ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membantu UMKM lokal lebih berkembang dan bisa belajar berwirausaha.
Bapera News - Pada upaya menjaga pertumbuhan ekonomi dan memperkuat pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Pemerintah terus mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Hingga 30 November 2023, total penyaluran KUR mencapai Rp229,95 triliun, mencakup 4,12 juta debitur atau 77,42% dari target tahun 2023 yang sebesar Rp297 triliun.
Dalam Focus Group Discussion di Bali, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan menyampaikan strategi percepatan penyaluran KUR.
Upaya ekstra melibatkan penerapan weekend banking, pemantauan dan evaluasi ketat, kolaborasi dengan stakeholder, relaksasi regulasi, dan pendorongan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA).
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan bahwa KUR ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membantu UMKM lokal lebih berkembang dan bisa belajar berwirausaha.
Baca Juga: Memperingatkan Jelang Libur Nataru COVID-19 Meningkat, Fahd A Rafiq Imbau Masyarakat Waspada
"Saya menyambut baik upaya Pemerintah dalam memperkuat pembiayaan UMKM melalui KUR. Kami mengajak Pemerintah untuk melibatkan lebih banyak pemuda yang telah sukses dalam berwirausaha sebagai pembina atau mentor bagi para UMKM penerima KUR.” Ujar Fahd A Rafiq, Senin (1/12).
Untuk 2024, Pemerintah berkomitmen melanjutkan penyaluran KUR dengan menekankan kualitas. Beberapa perubahan kebijakan termasuk ketentuan perlindungan sosial ketenagakerjaan untuk peserta KUR, akses KUR berulang di sektor pertanian, dan definisi kredit yang dikecualikan untuk memperoleh kembali akses KUR.
Anggaran subsidi KUR tahun 2024 sebesar Rp47,78 triliun telah disiapkan untuk pembayaran subsidi bunga atau marjin.
Selaras dengan itu, Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) akan ditingkatkan dengan pemutakhiran fitur seperti penambahan data requirement dataset, pemutakhiran perhitungan subsidi, dan pengiriman transaksi debitur setiap bulan.
“Diharapkan ada perhatian khusus terhadap UMKM di daerah-daerah pelosok dan pengembangan keterampilan berbasis lokal.” Ujar Fahd A Rafiq, Senin (1/12).
Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Gede Adi Prasetya, menyatakan pentingnya kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan KUR, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, penyalur KUR, dan penjamin KUR. Dengan sinergitas ini, diharapkan akselerasi penyaluran KUR dapat terwujud.
Baca Juga: Fahd A Rafiq Bangga Indonesia Dipercaya Sebagai Tuan Rumah 10th World Water Forum 2024
Penulis : AG