Fahd A Rafiq Ikut Mendorong Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Status Negara Maju Melalui Hilirisasi Industri
Pemerintah Indonesia berkomitmen menjadikan negara ini negara maju pada 2045 melalui strategi hilirisasi, dengan fokus pada sektor pangan dan minerba.
BaperaNews - Pemerintah Indonesia telah menetapkan ambisi besar untuk menjadikan negara ini sebagai negara maju pada tahun 2045. Salah satu strategi kunci yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui upaya hilirisasi, khususnya dalam sektor pangan dan mineral serta batu bara (minerba).
Hilirisasi merupakan proses penting dalam mengubah bahan baku atau komoditas menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan komoditas tersebut tidak hanya dijual sebagai bahan mentah, tetapi juga sebagai produk setengah jadi atau produk jadi, yang dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi perekonomian Indonesia.
Saat ini, hilirisasi pangan berfokus pada tujuh komoditas utama, seperti beras, cabai, bawang, perikanan, gula, minyak kelapa sawit mentah (CPO), dan rumput laut. Sementara itu, hilirisasi minerba berupaya meningkatkan nilai tambah dari logam utama Indonesia seperti nikel, bauksit, tembaga, dan timah.
Melalui proses hilirisasi ini, komoditas domestik diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi dan ditujukan untuk ekspor, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Selain meningkatkan nilai tambah dan produktivitas, hilirisasi pangan dan minerba juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan menciptakan lapangan kerja baru.
Ketua umum DPP BAPERA Fahd El Fouz A Rafiq sangat mendukung upaya pemerintah dalam proses hilirisasi untuk mengembangkan sektor-sektor strategis dan bisa bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.
"Langkah hilirisasi industri merupakan langkah yang penting dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju. Kita harus mendukung upaya Pemerintah dalam mengembangkan sektor-sektor strategis melalui peningkatan nilai tambah produk. Namun, kita juga harus menekankan perlunya memastikan bahwa kebijakan ini berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, termasuk melalui peningkatan akses terhadap kesempatan kerja dan pengembangan ekonomi lokal," ujar Fahd A Rafiq, Selasa (27/02)
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia terus menggenjot upaya hilirisasi, dengan harapan produk-produk dengan nilai tambah Indonesia dapat lebih merambah pasar global dan mendominasi pasar domestik.
Dengan konsistensi dalam melaksanakan program hilirisasi, Indonesia diharapkan dapat mencapai tujuan menjadi negara maju pada 2045 dengan PDB mencapai 9-11 triliun dolar AS dan pendapatan per kapita berkisar antara 21.000 hingga 29.000 dolar AS.
"Saya berharap bahwa hilirisasi industri dapat menjadi momentum untuk membangun kemandirian ekonomi Indonesia. Harapan kita semua adalah agar Indonesia dapat semakin mengurangi ketergantungannya pada impor dan bahan mentah, serta meningkatkan nilai tambah produk domestik. Dan kita ingin melihat Indonesia menjadi negara yang mampu menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi dan bersaing di pasar global,” ujar Fahd A Rafiq, Selasa (27/02)
Hilirisasi juga diharapkan dapat mendorong peningkatan signifikan dalam ekspor, sehingga menghasilkan pendapatan negara yang lebih besar.
Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus mengoptimalkan program hilirisasi baik dari segi manfaat, ekosistem, kebijakan, maupun insentif, agar dapat memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan visi menjadi negara maju.