Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tewaskan 10 Orang, BNPB Tingkatkan Status Darurat

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur tewaskan 10 orang, BNPB tetapkan status darurat. Evakuasi dan bantuan pengungsi terus dilakukan.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tewaskan 10 Orang, BNPB Tingkatkan Status Darurat
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Tewaskan 10 Orang, BNPB Tingkatkan Status Darurat. Gambar : X/@GibranRakabum

BaperaNews - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, telah menelan 10 korban jiwa, sebagaimana dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa data ini diperoleh dari laporan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Maumere.

Dalam keterangan resmi yang dirilis Selasa (5/11), BNPB menegaskan bahwa erupsi ini telah memicu tanggap darurat di wilayah terdampak.

Menurut Abdul Muhari, jumlah korban jiwa per Senin (4/11) pukul 11.51 WITA mencapai 10 orang. Dari jumlah tersebut, sembilan korban berhasil dievakuasi oleh tim Search and Rescue (SAR), sementara satu korban masih tertimbun di lokasi bencana.

BNPB, bersama Basarnas dan tim SAR, terus melakukan pencarian serta penyelamatan korban yang diduga masih berada di area terdampak.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur telah mendirikan tiga pos pengungsian bagi warga yang terdampak di Desa Konga, Lewolaga, dan Tietehena. Proses pendataan jumlah pengungsi masih terus berlangsung seiring dengan upaya pemulihan kondisi warga terdampak.

Erupsi yang terjadi pada Minggu (3/11) ini berdampak besar pada infrastruktur dan lingkungan sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Berdasarkan pemantauan BNPB hingga Senin siang (4/11) pukul 12.30 WITA, kawasan dalam radius 7 kilometer dari puncak gunung mengalami kerusakan serius.

Selain itu, abu vulkanik menyelimuti area sekitar, meningkatkan risiko kesehatan bagi warga setempat.

BPBD Flores Timur mengingatkan adanya potensi banjir lahar dingin, terutama di sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.

Daerah yang paling berisiko adalah kawasan Dulipali, Padang Pasir, dan Nobo, terutama jika terjadi hujan deras. Warga yang berada di sepanjang aliran sungai diimbau untuk tetap waspada.

Sebagai langkah penanggulangan, Pemerintah Kabupaten Flores Timur menetapkan status tanggap darurat bencana.

Keputusan ini tertuang dalam dokumen bernomor BPBD.300.2.2.5/24/BID.KL/XI/2024, yang menyatakan status tanggap darurat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Baca Juga : Pendaki Wanita yang Hilang di Gunung Slamet Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Selamat

Status ini berlaku mulai Senin (4/11) hingga (31/12/2024), memastikan bahwa seluruh upaya mitigasi dan bantuan darurat dapat segera dilaksanakan.

Selain itu, menurut surat dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bernomor 95.1.Lap/GL.03/BGV/2024, aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan peningkatan signifikan.

Pemantauan visual dan instrumen mendeteksi lonjakan aktivitas, sehingga level status dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) mulai Minggu (3/11) pukul 24.00 WITA.

Level Awas menandakan bahwa potensi erupsi lanjutan dan ancaman yang lebih luas masih tinggi.

BNPB bersama BPBD Flores Timur terus memantau situasi di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Dengan bantuan tim SAR dan Basarnas, upaya pencarian korban yang hilang serta evakuasi warga terdampak terus dilanjutkan.

Selain itu, langkah-langkah mitigasi bencana telah disiapkan, terutama untuk melindungi warga dari risiko banjir lahar dingin dan paparan abu vulkanik yang berpotensi mempengaruhi kesehatan pernapasan.

Di area pengungsian, BNPB dan BPBD setempat juga menyediakan bantuan logistik, termasuk makanan, obat-obatan, dan kebutuhan mendesak lainnya bagi para pengungsi.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tidak memasuki area radius berbahaya dan tetap mematuhi instruksi evakuasi jika kondisi memburuk.

Untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut, BNPB bersama BPBD mengimbau warga sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki agar mematuhi arahan dari otoritas dan menghindari area radius berbahaya yang telah ditentukan.

Pemantauan akan terus dilakukan hingga situasi dinyatakan aman, sementara status Awas tetap diberlakukan sesuai dengan tingkat aktivitas vulkanik yang terdeteksi.

Dengan status tanggap darurat ini, BNPB memastikan upaya evakuasi, distribusi bantuan logistik, dan mitigasi risiko akan terus dilakukan secara maksimal.

Masyarakat di NTT, khususnya Flores Timur, diharapkan mengikuti perkembangan terbaru dari otoritas terkait untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Baca Juga : Pendaki Gunung Bawakaraeng Alami Kelaparan dan Hipotermia Saat Ditinggal Rombongan