Maling Sepeda Tumbang Setelah Cincin Akik Dicabut Warga di Surabaya

Maling sepeda di Surabaya tewas mendadak setelah cincin akiknya dilepas warga. Polisi selidiki dugaan unsur mistis dalam insiden ini.

Maling Sepeda Tumbang Setelah Cincin Akik Dicabut Warga di Surabaya
Maling Sepeda Tumbang Setelah Cincin Akik Dicabut Warga di Surabaya. Gambar : kabarterkini24.com

BaperaNews - Seorang maling sepeda di Surabaya tewas secara tidak biasa setelah tertangkap basah. Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari (4/11) sekitar pukul 03.30 WIB di Yayasan Panti Asuhan Maslahatul Ummah, Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya, Jawa Timur.

Maling tersebut awalnya berhasil membawa kabur sepeda angin merek Exotic milik Fahmi Amrullah, pengurus panti asuhan tersebut, sebelum aksinya digagalkan warga setempat.

Fahmi Amrullah (35), pengurus panti asuhan, mengungkapkan bahwa peristiwa terjadi saat ia masih terjaga karena menjaga anaknya yang baru berusia dua bulan.

Dari dalam rumah, Fahmi melihat seorang pria mencoba mencuri sepedanya yang terparkir di luar pagar panti. Tak menunggu lama, Fahmi langsung mengejar pelaku.

“Saat itu saya belum tidur karena menjaga anak. Saya lihat ada orang mencoba mengambil sepeda angin di luar,” ujar Fahmi di lokasi kejadian pada Senin (4/11).

Upaya pencurian tersebut memicu aksi kejar-kejaran di sekitar kawasan panti asuhan. Dalam pengejarannya, Fahmi membawa sebilah pedang kecil untuk menakut-nakuti maling itu.

Meskipun begitu, pelaku tetap melarikan diri dan sempat mencoba mencuri sepeda anak-anak di depan rumah warga untuk mempercepat pelariannya.

“Saya kejar dia sambil membawa pedang karena sepeda saya dilempar di luar,” kata Fahmi. “Dia sempat mengambil sepeda onthel kecil milik anak-anak di depan rumah warga.”

Meski berukuran tubuh besar, maling tersebut nekat menggunakan sepeda kecil itu untuk melarikan diri.

Baca Juga : Jambret Pura-pura Asma hingga Minta Oksigen Saat Tertangkap Warga

Pelarian pria itu akhirnya terhenti di pagar belakang perumahan di Jalan Kertajaya. Di lokasi tersebut, beberapa warga yang nongkrong di warung kopi (warkop) melihat aksi pelarian maling berkaos biru tua dan celana pendek coklat itu. Mereka segera menyergap pelaku hingga pelariannya berakhir.

Menurut kesaksian warga, saat maling tertangkap, ada benda yang menarik perhatian mereka, yaitu cincin akik yang dikenakan di jarinya.

Beberapa warga mencoba melepas cincin itu, dan begitu cincin tersebut berhasil dilepas, maling itu mendadak jatuh dan tidak sadarkan diri. Tak lama kemudian, ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Kematian maling ini setelah cincin akiknya dilepas memunculkan spekulasi di kalangan warga. Sebagian menduga cincin tersebut mengandung unsur mistis yang mungkin berhubungan dengan kekuatan fisik pelaku.

Namun, penyebab pasti kematian belum dapat dipastikan, dan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.

Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian maling sepeda ini. Dugaan adanya hubungan antara cincin akik yang dipakai pelaku dan kematiannya sedang diperiksa lebih lanjut.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian mengenai hasil autopsi atau temuan investigasi.

Kasus ini menjadi sorotan di Surabaya, Jawa Timur, dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya kewaspadaan terhadap aksi pencurian, terutama pada waktu-waktu rawan.

Baca Juga : Sudah Beraksi di 12 Tempat, Ini Motif Maling di Bekasi yang Gasak Emas Rp350 Juta