Erick Thohir Copot Jabatan Dedi Sunardi dari Direktur Penunjang Bisnis Pertamina
Menteri BUMN, Erick Thohir copot jabatan Dedi Sunardi dari Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Rabu (8/3) akibat buntut kebakaran hebat Depo BBM Pertamina Plumpang.
BaperaNews - Menteri BUMN, Erick Thohir copot jabatan Dedi Sunardi dari Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Rabu (8/3).
Jabatan Dedi Sunardi dicopot dari Direktur Penunjang Bisnis Pertamina akibat buntut kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang yang terjadi pada Jumat (3/3).
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Dedi Sunardi telah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina yang telah ia jabat sejak tanggal 3 Mei 2021 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN nomor SK -142/MBU/05/2021.
Dedi Sunardi saat itu menggantikan M Haryo Yunianto yang diangkat menjadi Dirut PT PGN Tbk, mengisi posisi yang ditinggalkan Suko Hartono.
Baca Juga : Fakta Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Jumlah Korban Hingga Stok BBM
Sebelumnya, Erick Thohir juga sempat menyinggung soal pencopotan direksi Pertamina pada Jumat malam kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Erick Thohir mengaku sudah menelepon direksi sejumlah BUMN, yakni direksi Pertamina, PLN, dan MIND ID untuk memperingatkan soal kejadian tersebut. Selain itu, Erick Thohir juga meminta pada seluruh BUMN yang mengelola aset vital nasional agar membentuk tim manajemen risiko bisnis.
Setelah jabatan Dedi Sunardi dicopot dari Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, jabatan posisi Direktur Penunjang Bisnis Pertamina akan digantikan sementara kepada Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono.
"Pak Dedi Sunardi yang digantikan sebagai Direktur Penunjang Bisnis. Sementara ditugaskan kepada pak Erry Widiastono," kata Fadjar Djoko Santoso, Rabu (8/3).
Siapa Dedi Sunardi?
Dedi Sunardi, yang sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menjadi Direktur Pertamina pada 2021 lalu.
Dedi Sunardi lahir di Magetan pada 1964 menyandang gelar Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jayabaya Jakarta (1988) dan meraih Magister Management dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2000.
Baca Juga : Pj Gubernur DKI Jakarta Akan Evaluasi Zona Aman Depo Pertamina Plumpang