Dugaan Pesugihan, Jenglot Berbadan Ular Dibungkus Kain Kafan dan Dililit Gelang Emas di Bogor
Penemuan Jenglot berbadan ular di Kecamatan Pamijahan, Bogor membuat heboh warga, diduga jenglot tersebut dikubur untuk pesugihan!
BaperaNews - Warga di Kampung Cigamea I, Desa Psarean, Kecamatan Pamijahan, Bogor heboh dengan adanya penemuan jenglot pada Sabtu (10/9), diduga jenglot itu dikubur orang tidak dikenal di malam sebelumnya.
Salah satu warga bernama Lutfi mengungkap pada Jumat malam (9/9) beberapa orang pemuda tak dikenal meminjam cangkul kepada santri di Pondok Pesantren yang berada dekat dengan lokasi penemuan jenglot.
“Terus ada warga yang lewat disitu, kata warga itu, gerak gerik para pemuda mencurigakan, pas warga balik lagi pemuda itu juga masih ada disitu, baru tadi siang kita gali di sekitar lokasi ternyata ada jenglotnya” ujarnya.
Dugaan Pesugihan
Ketika didatangi warga, ada dua buah batu dan bekas galian tanah, ketua RT dan warga Pamijahan, Bogor setempat kemudian menggalinya lebih dalam dan menemukan karung warna putih berisi jenglot dibungkus kain kafan dan kapas.
“Jenglotnya berbadan ular, ada gelang emas murni dan Sembilan buah di tangannya, ada ayam hitam juga sudah mati, sekarang jenglotnya sudah diamankan tokoh agama disini” imbuh Lutfi.
Baca Juga : Bikin Merinding! Api Misterius Berpindah - Pindah di Rumah Warga Sulsel, Diduga Santet?
Warga Pamijahan, Bogor pun menduga jenglot yang dikubur pemuda tidak dikenal tersebut ialah alat untuk pesugihan.
“Saya kurang tahu buat apa, tapi ada yang bilang itu untuk pesugihan” terangnya.
Sebagai informasi jenglot ialah boneka mainan para dukun Indonesia yang ukurannya beragam, belum ada pembuktian secara ilmiah bahwa jenglot ialah benda hidup, sebagain besar jenglot yang ada saat ini adalah rekayasa dan buatan semata.
Jenglot berupa figure mirip manusia dengan kulit gelap dan tekstur kasar mirip mumi, wajahnya menyeramkan mirip tengkorak dengan taring yang mencuat, juga memiliki rambut dan kuku panjang.
Konon, pemilik jenglot harus memberi makan darah setiap hari, jika tidak, maka ia dan keluarganya sendiri yang akan terkena bencana.
Jenglot disebut hanya bisa keluar di malam hari karena tidak ada manusia atau binatang yang bisa mengganggunya. Masyarakat yang masih percaya dengan pesugihan meyakini memiliki jenglot bisa mendatangkan rezeki dan kehidupan yang baik bagi pemiliknya.
Hingga berita ini disampaikan, belum diketahui siapa pemilik jenglot tersebut dan motifnya. Warga menyerahkan temuan jenglot kepada seorang pemuka agama di dekat Pondok Pesantren namun belum diketahui apakah akan melibatkan pihak kepolisian dalam mencari tahu siapa pemiliknya.