Dioperasi Tanpa Bius, Anak di Gaza Hanya Lafalkan Surat Al-Qur'an

Video viral menyoroti keadaan kritis di Gaza di mana pasien, termasuk anak-anak, terpaksa menjalani operasi tanpa obat bius. Sebuah cerita keberanian yang mengharukan.

Dioperasi Tanpa Bius, Anak di Gaza Hanya Lafalkan Surat Al-Qur'an
Dioperasi Tanpa Bius, Anak di Gaza Hanya Lafalkan Surat Al-Qur'an. Gambar : Ilustrasi Kreator BaperaNews Via Canva

BaperaNews - Sebuah video menunjukkan seorang anak di Gaza tengah menjalani operasi luka sobek di kakinya tanpa menggunakan obat bius telah menjadi viral di media sosial. 

Video ini telah mengundang perhatian banyak warga dunia, menyoroti situasi krisis medis yang sedang melanda Gaza. Dalam video tersebut, seorang anak laki-laki yang mengenakan jaket berbicara dengan tenang sambil melafalkan surah Al Isra ayat 23.

Meskipun raut wajahnya menunjukkan rasa sakit, anak tersebut tetap tegar dan fokus pada bacaan Al-Quran, sementara seorang dokter menjahit luka sobek di kakinya. Operasi semacam ini menjadi keharusan di Gaza karena stok obat bius habis akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.

Pada Jumat (20/10), rumah sakit di Gaza menghadapi masalah serius akibat blokade Israel, yang telah mengganggu pasokan obat-obatan dan bahan medis penting. Pasien di Gaza, termasuk anak-anak, terpaksa menjalani operasi tanpa obat bius karena stok bius disana sudah tak ada.

Baca Juga : Disangka Salah Bawa Bendera Mirip Italia Saat Bela Palestina, Ternyata Bendera Partai!

Dr. Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa dokter di Gaza telah menjahit luka pasien tanpa anestesi hanya untuk menghentikan pendarahan dan menjaga mereka tetap hidup. 

Dokter-dokter di Gaza menghadapi situasi yang semakin rumit, dengan persediaan medis yang semakin menipis. Mereka berjuang untuk merawat pasien dengan sumber daya yang sangat terbatas, seperti menggunakan pakaian sebagai perban, cuka sebagai antiseptik, dan jarum jahit untuk prosedur bedah.

Kekurangan listrik juga mengakibatkan penggunaan sumber cahaya dari ponsel genggam selama operasi, mengingat kendala bahan bakar untuk alat-alat medis. Situasi semakin mengkhawatirkan dengan meningkatnya jumlah pasien yang memerlukan perawatan medis darurat.

Situasi ini juga menggarisbawahi perlunya bantuan kemanusiaan mendesak dan upaya nyata untuk mencapai penyelesaian damai dalam konflik di wilayah tersebut. Mari kita doakan saudara kita di Palestina yang sedang berjuang disana.

Baca Juga : Syifa Hadju Dukung Palestina, Pekerjaan Kena Imbas