Dinsos Jepara Buka Suara Soal Bapak dan Anak yang Tinggal di Gua Ujungbatu
Dinsos Jepara buka suara tentang viral media sosial seorang bapak dan anaknya yang tinggal di Gua Ujungbatu. Simak Selengkapnya!
BaperaNews - Viral di media sosial kisah seorang bapak dan anaknya yang tinggal di Gua Ujungbatu, Kabupaten Jepara. Tindakan ini telah menarik perhatian publik hingga Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jepara (Dinsos Jepara) harus turun tangan untuk melakukan evakuasi dan asesmen.
Pria tersebut diketahui bernama Guntur (57), yang berasal dari Desa Jungsemi, Kabupaten Demak. Guntur diduga tidak memiliki tempat tinggal tetap, sehingga memilih untuk menetap sementara di gua bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Imam Bagus Sesulih, Subkoordinator Rehabilitasi Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Jepara, membenarkan adanya laporan mengenai Guntur dan anaknya yang tinggal di Gua Ujungbatu.
Imam menyatakan bahwa tim dari Dinsos Jepara, bersama dengan Babinsa Linmas dan relawan setempat, segera bergerak ke lokasi setelah mendapat laporan viral tersebut.
Mereka melakukan evakuasi serta asesmen terhadap kondisi Guntur dan anaknya pada Kamis (6/6) pagi.
"Warga itu bukan warga Jepara, memang posisi kemarin viral baru laporan dari kami Dinsos lalu Babinsa Linmas sama relawan kita ke sana, kita asesmen," kata Imam saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Menurut Imam, Guntur dan anaknya telah tinggal di Gua Ujungbatu selama dua minggu terakhir. Guntur sebelumnya beberapa kali ditangani oleh Dinas Sosial Demak. Namun, ia selalu memilih untuk kembali ke jalanan setelah menerima bantuan.
Imam menjelaskan bahwa Guntur telah dibawa ke rumah pelayanan sosial di Demak, tetapi selalu kembali keluar dan berpindah tempat.
Tindakan serupa pernah terjadi di Jepara, hingga akhirnya Guntur ditemukan tinggal di gua tersebut.
"Orang tersebut sudah sering keluar masuk, pernah ditangani Dinsos Demak dibawa ke rumah pelayanan sosial di Demak terus pergi, pergi ketangkap lagi," jelas Imam.
Baca Juga : Viral Pemulung di Bogor Miliki Cek Senilai Rp 1,3 Miliar, Dinsos Buka Suara!
Situasi ini menggambarkan kompleksitas masalah sosial yang sering kali dihadapi oleh pihak berwenang dalam menangani kasus-kasus tunawisma dan orang-orang yang mengalami kesulitan untuk menetap di satu tempat.
Keputusan Guntur untuk tinggal di gua bersama anaknya dianggap sebagai upaya bertahan hidup di tengah keterbatasan.
Tim dari Dinsos Jepara tidak hanya fokus pada evakuasi tetapi juga berusaha untuk memahami kondisi dan latar belakang yang menyebabkan Guntur dan anaknya tinggal di gua.
Mereka melakukan asesmen untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan guna memberikan bantuan yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kita lakukan asesmen untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan bagaimana kita bisa membantu dengan cara yang lebih efektif. Tentu kita juga harus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Demak untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan,” tambah Imam.
Guntur dan anaknya saat ini berada dalam pengawasan Dinsos Jepara, dan pihak berwenang sedang mengatur koordinasi dengan Dinas Sosial Demak untuk tindakan lebih lanjut.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan bantuan yang diperlukan dan mencari solusi terbaik bagi Guntur dan anaknya agar mereka tidak kembali hidup di jalanan atau tempat-tempat yang tidak layak huni.
Kisah Guntur dan anaknya telah menyentuh banyak hati di media sosial, dengan berbagai komentar dan tanggapan yang menunjukkan simpati dan keprihatinan terhadap situasi mereka.
Banyak netizen yang berharap agar Guntur dan anaknya mendapatkan bantuan yang memadai dan mampu menjalani hidup dengan lebih baik di masa depan.
“Saya harap pemerintah bisa memberikan solusi jangka panjang, bukan hanya evakuasi sementara,” tulis seorang pengguna Facebook di grup Media Informasi Kota Jepara. “Kasihan sekali anaknya, semoga cepat dapat tempat tinggal yang layak,” tambah pengguna lain.
Dinsos Jepara telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa Guntur dan anaknya mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Proses asesmen terus dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan khusus mereka dan bagaimana cara terbaik untuk memberikan dukungan.
Imam menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan Dinsos Demak serta lembaga sosial lainnya guna mencari solusi jangka panjang bagi Guntur dan anaknya.
“Kami akan terus memantau dan berkoordinasi untuk memastikan mereka mendapatkan bantuan yang sesuai dan dapat hidup dengan lebih baik,” ujar Imam.
Baca Juga : Mahasiswi Unsulbar Jadi Korban Pelecehan Seksual Dinsos