China Duga AS Jual Senjata Rp 1,6 T Ke Taiwan, China : Jangan Main Api

China mengencam keras tindakan AS yang menjual senjata ke Taiwan dengan harga mencapai Rp 1,6 T dengan berkata "Jangan bermain api".

China Duga AS Jual Senjata Rp 1,6 T Ke Taiwan, China : Jangan Main Api
China bilang jangan main api usai menduga AS jual senjata ke Taiwan. Gambar : Reuters.com/Thomas Peter

BaperaNews - China diketahui telah mendasak rivalnya Amerika Serikat untuk segera membatalkan rencana penjualan terkait dengan senjata ke Taiwan dengan harga mencapai 108 juta dollar AS (Rp 1,6 Triliun). Mereka mewanti-wanti pihak Amerika Serikat agar tak bermain api dan akan bertindak tegas.

“China benar-benar mengecam dengan keras terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh AS yakni menjual senjata tersebut ke Taiwan. Pihak kami sudah melayangkan pernyataan serius kepada pihak AS," ujar Wang Wenbin yang merupakan Kementerian Luar Negeri China (18/7) seperti yang dilansir dalam unggahan media CGTN.

Wang Wenbin mewanti-wanti dengan tegas kepada pihak AS setelah mereka melakukan persetujuan terkait dengan penjualan bantuan teknis militer tersebut kepada pihak Taiwan dengan harga 108 dollar AS.

Jika hal ini memang benar adanya, maka penjualan senjata tersebut diketahui merupakan penjualan kelima kalinya kepada pihak Taiwan sejak kekuasaan AS berada di tangan Joe Biden sejak bulan Januari 2021 lalu.

Melihat penjelasan lebih rinci, sepanjang tahun 2022, setidaknya AS sudah menjual sebanyak empat senjata kepada Taiwan. Semakin banyaknya penjualan senjata dari AS ke Taiwan, membuat Wang Wenbin akhirnya harus mengeluarkan pernyataan tersebut agar tidak bermain api.

Baca Juga : Timor Leste Berharap Bisa Bergabung ASEAN Saat RI Jadi Ketua

“Tindakan AS bisa diartikan sebagai hal yang bertujuan jahat, dimana berusaha untuk mempersenjatai pihak Taiwan untuk melakukan perlawanan terhadap China. Bahkan AS juga mempunyai niat terselubung untuk melawan China dengan memperdaya Taiwan. Kami meminta dengan tegas untuk segera berhenti,” imbuh Wang Wenbin seperti yang dilansir dari unggahan media Sputnik.

Meski keputusan tersebut mendapatkan tentangan langsung dari pihak China. AS tetap akan melanjutkan proses penjualan tersebut kepada pihak Taiwan. Dari penjelasan AS sendiri, Taiwan secara langsung meminta bantuan kepada mereka, seperti pernyataan yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan AS.

Merekan memberikan rincian bantuan yang diminta oleh Taiwan meliputi cadangan dan perbaikan tank hingga beberapa kendaraan tempur. Di samping itu, Taiwan juga minta bantuan lain berupa bantuan logistik hingga bantuan teknik.

Menurut keterangan dari Ned Price (Juru Bicara Kemlu AS) bahwa negaranya mengemban tanggung jawab yang besar di bawah payung hukum untuk bisa segera menyuplai bantuan dalam bentuk militer untuk membantu Taiwan dalam upaya mempertahankan diri.