Bocah 9 Tahun di Surabaya Meninggal Akibat HIV, Terinfeksi Saat Merawat Ibu
Bocah perempuan berusia 9 tahun di Surabaya meninggal dunia akibat tertular virus Human immunodeficiency virus (HIV) saat merawat sang ibu.
BaperaNews - Bocah perempuan berusia 9 tahun, F, warga Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, meninggal dunia akibat infeksi virus human immunodeficiency virus (HIV).
F diduga tertular HIV saat merawat ibunya yang sakit. Neneknya, Kanipah (57), menjelaskan bahwa cucunya tersebut terpaksa merawat ibunya yang mengeluarkan darah dan nanah dari tubuhnya sebelum akhirnya meninggal dunia pada tahun 2021.
F merupakan anak dari Dani Ari Prabowo dan mantan istrinya. Setelah orang tuanya bercerai, F tinggal bersama ibunya.
Kanipah menceritakan bahwa cucunya sering mengungkapkan keheranan dan kesedihan atas kondisi yang dialaminya, dengan berkata, "Kenapa sih ma, kenapa mama tega, penyakit mama dikasihkan ke aku."
Setelah ditinggal ibunya, F didiagnosis menderita TBC dan HIV stadium awal. Ia menjalani perawatan inap selama enam bulan dan kembali dirawat selama dua minggu pada tahun 2023.
Meskipun dalam kondisi yang sulit, F tetap berusaha menjalani kehidupan sebagai anak-anak dengan pergi ke sekolah dan bermain bersama teman-temannya.
Namun, kondisi kesehatannya semakin memburuk, dan pada bulan September 2024, ia harus dirawat kembali selama tiga minggu.
Neneknya, Kanipah, menceritakan bahwa meskipun F tidak pernah bertanya mengenai sakitnya, ia sering kali berbicara sendiri tentang rasa sakit dan kesedihannya.
Baca Juga : 11 Calon Pengantin di Karawang Terkena HIV, Rata-rata Calon Suami
Kanipah mengungkapkan, "F ini anaknya enggak pernah tanya sakitnya apa, tapi kadang dia ngomong sendiri." Berat badan F turun drastis dari 21 kilogram menjadi 12 kilogram, menandakan betapa seriusnya kondisi kesehatan yang dialaminya.
Selain HIV, F juga didiagnosis menderita herpes di bagian telapak tangan dan paha. Kanipah menjelaskan bahwa ketika HIV mencapai stadium akhir, infeksi sering kali menyerang kulit.
F mendapatkan perawatan dari tantenya yang merupakan kader puskesmas, yang memberinya salep, susu, dan infus untuk membersihkan lukanya.
Namun, kondisi F terus memburuk, dan kaki kanannya mengalami gatal dan panas yang menyebabkan kesulitan tidur.
Pada Selasa (22/10), F dirawat di RSUD dr Soetomo, Surabaya, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sayangnya, setelah menjalani perawatan, F dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (23/10). Jenazahnya langsung dimakamkan di TPU Karanggayam, Surabaya.
Kanipah mengenang momen-momen terakhir bersama F, yang selalu berdoa setiap malam. F sering meminta neneknya untuk membacakan Al-Qur'an, khususnya surat Yasin, sebelum tidur.
"Setiap malam wiritan, dia (F) berdoa, baca Al-Fatihah, surat-surat pendek, bawa tasbih," kenang Kanipah dengan penuh haru.
F meminta neneknya membacakan Yasin setiap malam sebelum tidur, menunjukkan keteguhan imannya meskipun dalam kondisi yang sulit.
Baca Juga : Menkes: Penularan Mpox Mirip HIV/AIDS, Pemerintah Berikan Vaksin untuk Kelompok Berisiko Tinggi