BMKG Imbau Masyarakat Indonesia Waspada Banjir Imbas La Nina Hingga Februari 2022

BMKG menghimbau masyarakat indonesia untuk waspada menghadapi banjir imbas LA NINA mulai november hingga februari 2022.

BMKG Imbau Masyarakat Indonesia Waspada Banjir Imbas La Nina Hingga Februari 2022
inews.id

BaperaNews - Pada akhir 2021, Indonesia akan kembali mengalami fenomena cuaca ekstrem akibat La Nina. Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Indonesia harus segera bersiap untuk menghadapi badai La Nina mulai November 2021 sampai Februari 2022.

Dalam acara virtual yang dilaksanakan pada Senin (18/10), Dwikorita menyampaikan bahwa kita harus segera bersiap untuk dapat menghadapi datangnya La Nina seperti tahun lalu, dan tahun ini diperkirakan La Nina akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat atau sedang seperti tahun lalu setidaknya hingga Februari 2022.

Sebagai informasi, La Nina adalah fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan tingginya curah hujan. La Nina merupakan bahasa Spanyol yang memiliki arti 'Gadis Kecil'.

Diketahui, La Nina terjadi lantaran temperatur permukaan laut selatan dan laut Pasifik di sekitar utara Australia, New Guinea, dan kepulauan Indonesia.

Dwikorita menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi anomali suhu muka air laut, nilai anomali tersebut dibandingkan antara samudera pasifik bagian tengah dan timur dengan wilayah perairan Indonesia.

Saat ini, nilai anomali tersebut sudah melewati ambang batas La Nina yakni sebesar -0,61 dimana seharusnya nilai ambang batasnya yaitu -0,5.

Selain itu, apabila mengaca dari kejadian La Nina di tahun 2020 lalu, hasil kajian BMKG menunjukkan bahwa curah hujan mengalami peningkatan mulai bulan November, Desember dan Januari, terutama di daerah Sumatera bagian selatan, Bali, Jawa, NTT, Sulawesi bagian selatan dan Kalimantan bagian selatan.

Peningkatan curah hujan bulanan tersebut berada diangka 20 sampai 70 persen diatas normal. 

BMKG memprediksi bahwa La Nina tahun ini akan memiliki dampak yang relatif sama dengan tahun lalu yang diikuti dengan berbagai bencana hidrometeorologi secara sporadis di berbagai wilayah yang terdampak.

Dengan adanya potensi kenaikan curah hujan pada periode tersebut, BMKG meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan terhadap potensi lanjut dari curah hujan tinggi yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, angin kencang, puting beliung, longsor, serta badai tropis.