Berawal dari Sakit Flu, Wanita di Jakbar Kena Kanker Paru di Usia 20-an
Seorang wanita asal Jakarta Barat, bernama Jennifer Kencana didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 4 dengan gejala awal sakit flu biasa.
BaperaNews - Seorang wanita muda asal Jakarta Barat, Jennifer Kencana, yang belum genap berusia 30 tahun, didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium 4.
Kisahnya menjadi viral setelah ia berbagi pengalaman tentang perjalanan kesehatannya yang berubah drastis hanya dalam beberapa bulan.
Jennifer mengungkapkan bahwa awal mula gejala kanker tersebut terlihat seperti flu biasa, namun berlanjut dengan nyeri di dada yang semakin parah.
"Awalnya cuma flu, tetapi setelah flu-nya reda, dada kanan aku mulai sakit kalau nafas dalam," katanya.
Gejala yang tidak kunjung membaik mendorongnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, pada Juni 2024, ia mendapatkan diagnosis mengejutkan, kanker paru-paru stadium 4, yang sudah menyebar ke bagian lain dari tubuhnya, termasuk tulang belakang dan pinggang.
Kisah Jennifer menarik perhatian publik karena usianya yang masih muda, serta fakta bahwa ia bukan seorang perokok aktif maupun pasif.
Menanggapi keheranannya, dokter yang menangani Jennifer menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang dapat memicu kanker paru-paru, salah satunya adalah faktor genetik.
"Aku kebetulan karena genetik," ujarnya.
Setelah menerima diagnosis tersebut, hidup Jennifer berubah total. Selain kanker yang sudah menyebar ke beberapa bagian tubuhnya, cairan juga menumpuk di paru-parunya dengan jumlah yang sangat besar, mencapai lebih dari 1 liter.
"Hidupku berubah sejak bulan Juni 2024. Aku didiagnosa kanker paru stadium 4, dan sudah menyebar ke tulang belakang, pinggang, dan ada cairan di paru-paru. Aku sama sekali nggak percaya kalau aku mengalami hal ini di usia yang bahkan belum 30 tahun," ungkap Jennifer dengan nada getir.
Baca Juga : Hirup Rokok Elektrik Setiap Hari, TikToker Ini Kena Radang Paru-paru
Jennifer kemudian menjalani perawatan intensif, termasuk radioterapi dan terapi yang lebih spesifik, yaitu terapi target. Prosedur ini dianggap lebih tepat sasaran dalam menangani jenis kanker seperti yang diderita Jennifer.
Meski demikian, masa perawatan tersebut bukanlah perjalanan yang mudah baginya. Jennifer mengakui bahwa ada momen di mana rasa sakit yang ia alami sangat parah hingga ia nyaris tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
"Ada beberapa kali badanku rasanya sakit banget sampai nggak bisa bergerak dan nggak bisa nahan rasa sakitnya. Akhirnya, tindakan medis sempat ditunda," ujarnya, mengingat masa-masa sulit itu.
Bahkan, pada suatu titik, Jennifer memerlukan bantuan perawat untuk mengangkat tubuhnya karena kondisinya yang semakin lemah.
Meski melalui masa-masa berat, Jennifer kini mulai merasakan perbaikan dalam kondisinya. Ia menyebut bahwa setelah beberapa bulan menjalani terapi, ia sudah bisa kembali beraktivitas meskipun dengan batasan yang ketat.
Salah satu perawatan yang ia jalani adalah terapi target yang memungkinkannya menghindari kemoterapi, meski tetap harus minum obat setiap hari.
"Sekarang aku pakai terapi target untuk kanker paru-paru, jadi minum obat setiap hari. Nggak kemoterapi," kata Jennifer.
Ia juga menjalani pantangan dalam hal makanan. Sejak didiagnosis, Jennifer diharuskan menghindari semua makanan yang dibakar dan digoreng. Dokternya hanya memperbolehkannya mengonsumsi daging ayam dan ikan untuk menjaga asupan nutrisinya tetap baik selama perawatan.
Baca Juga : Pria Ini Alami Efusi Pleura Gegara Rokok
@baperanews.com Berawal dari Sakit Flu, Wanita di Jakbar Kena Kanker Paru di Usia 20-an. #viral ♬ original sound - Bapera News