BaperaNews - Keluarga mantan gubernur Maluku Utara (Gubernur Malut), Abdul Gani Kasuba (AGK), menghadapi kontroversi setelah putri bungsu, Nurul Izzah Kasuba, membantah kesaksian yang diungkapkan oleh Eliya Gabrina Bachmid dalam sidang kasus suap yang melibatkan ajudan AGK, Ramadhan Ibrahim.
Eliya mengklaim bahwa AGK sering meminta dia membawakan perempuan-perempuan cantik untuknya di hotel, yang kemudian diberi uang sejumlah besar.
Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Ternate pada Kamis (18/7), Eliya Bachmid mengaku telah membawa puluhan perempuan untuk bertemu AGK di kamar hotel dengan imbalan uang. Namun, Nurul Izzah menegaskan bahwa semua klaim tersebut adalah fitnah terhadap ayahnya.
"Di keluarga kami, pacaran saja tidak diperbolehkan. Jadi ini adalah fitnah yang disampaikan oleh Eliya Gabrina Bachmid," ungkap Nurul Izzah dengan tegas setelah sidang.
Nurul Izzah menambahkan bahwa Eliya hanya pernah datang ke hotel sekali bersama anaknya, bukan untuk mengantar perempuan seperti yang dituduhkan.
"Sebagai anak kandung, saya sangat tidak terima dengan tuduhan ini," ujarnya dengan nada emosi.
Keluarga AGK berencana untuk membahas lebih lanjut langkah-langkah yang akan diambil terkait kesaksian Eliya.
Baca Juga: SYL Nangis Saat Sidang: Rumah Masih Kebanjiran, Nggak Bisa Disogok-sogok
"Kami akan membicarakan di keluarga dulu apakah akan menindaklanjuti ini secara hukum atau tidak. Saya sebagai anak bungsu belum mengambil keputusan sampai saat ini," jelas Nurul Izzah.
Selain itu, Nurul Izzah juga mengekspresikan kekecewaannya atas kesaksian Eliya yang dinilainya sebagai upaya untuk mencemarkan nama baik AGK.
"Saya berharap berita yang disampaikan dapat mencerminkan kebenaran. Apalagi mengingat jasa bapak saya bagi Maluku Utara selama puluhan tahun," tegasnya.
Eliya Bachmid sendiri mengalami perlakuan tidak menyenangkan setelah sidang, termasuk dijuluki "germo" oleh orang-orang yang hadir di ruang sidang. Ia terlihat menangis dan berusaha memeluk Nurul Izzah, namun ditolak dengan keras.
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan nama besar mantan Gubernur Malut dan implikasi korupsi yang dihadapi ajudannya, Ramadhan Ibrahim.
Pernyataan dan kesaksian dalam sidang menjadi titik terang bagi pihak-pihak yang terlibat, sementara masyarakat menunggu keputusan lanjutan dari proses hukum yang sedang berlangsung.
Baca Juga: SYL Ngaku jadi Korban Framing: Saya Kayak Manusia Rakus dan Maruk