Alami Perubahan, Kini Wilayah Babarsari Dijuluki sebagai Gotham City

Wilayah Babarsari kini dijuluki sebagai Gotham City melihat banyaknya kasus kekerasan dan kerusuhan di wilayah tersebut. Simak selengkapnya di sini!

Alami Perubahan, Kini Wilayah Babarsari Dijuluki sebagai Gotham City
Alami Perubahan, Kini Wilayah Babarsari Dijuluki sebagai Gotham City. Gambar: CNN Indonesia/Tunggul

BaperaNews - Media sosial kembali dihebohkan oleh kabar kerusuhan di wilayah Babarsari, Sleman, Yogyakarta, yang beredar luas terutama di platform X pada Rabu (19/6). Namun, Kapolsek Depok Barat AKP Andika Arya Pratama membantah informasi tersebut, menegaskan bahwa wilayah Babarsari aman dari kerusuhan.

"Kondisi wilayah Babarsari saat ini aman. Untuk kericuhan tidak ada di wilayah Babarsari," tegas Andika pada Rabu (19/6).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian juga memastikan bahwa wilayah Depok termasuk Babarsari dalam kondisi aman.

"Masyarakat masih melaksanakan kegiatan seperti biasanya," tandas Riski.

Di sisi lain, Kasat Reskrim Polresta Jogja AKP Probo Satrio mengonfirmasi adanya insiden kerusuhan di depan klinik kecantikan di Jalan Bhayangkara, Kota Yogyakarta pada Selasa (18/6). 

Kerusuhan tersebut menyebabkan dua warga mengalami luka-luka dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Babarsari adalah kampung Padukuhan Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman, yang terletak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta.

Seiring berjalannya waktu, Babarsari yang dahulu berupa ladang tandus telah berubah menjadi pusat hiburan malam di Yogyakarta, dengan banyaknya kafe, tempat karaoke, dan tempat usaha lainnya yang melayani kebutuhan para mahasiswa dan warga setempat.

Transformasi Babarsari bermula pada dekade 1960-an ketika sejumlah warga dari daerah Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, pindah ke wilayah tersebut. Mereka membangun gubuk-gubuk dan tinggal di situ.

Baca Juga: Viral Tarif Parkir Motor di Yogyakarta Ada Biaya Tambahan Titip Helm Rp1.000

Nama kampung yang dahulu dikenal sebagai Jangkaran kemudian diubah menjadi Babarsari oleh Sultan Hamengku Buwono IX. Nama Babarsari semakin dikenal setelah bumi perkemahan di wilayah itu diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 12 September 1981, menjadi Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna.

Wilayah Babarsari berkembang pesat dengan adanya pembangunan perkantoran dan kampus perguruan tinggi seperti Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Yogyakarta, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, dan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

Kehadiran kampus-kampus ini menarik banyak mahasiswa dari luar daerah untuk tinggal di Babarsari, menyebabkan tumbuhnya indekos dan berbagai tempat usaha yang melayani kebutuhan mahasiswa.

Namun, perkembangan pesat Babarsari membawa dampak negatif, salah satunya adalah sering terjadinya keributan dan perkelahian di wilayah tersebut.

"Seringnya terjadi keributan itulah yang membuat Babarsari kerap diperbandingkan dengan Gotham City," kata Soeprapto, sosiolog kriminalitas Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kondisi heterogen masyarakat Babarsari, yang terdiri dari warga setempat dan para pendatang baik untuk kuliah maupun bekerja, membuat kawasan ini rawan konflik.

Kepala Divisi Humas Jogja Police Watch Baharuddin Kamba menyatakan, rangkaian kasus kekerasan di Babarsari harus diusut secara tuntas oleh pihak kepolisian.

"Kepolisian sebagai alat negara tidak boleh kalah dengan aksi premanisme dan anarkisme oleh siapa pun," ujarnya. Baharuddin juga menekankan pentingnya upaya pencegahan dini untuk menghindari konflik antarkelompok di wilayah Babarsari.

Lebih lanjut, keberadaan banyak tempat hiburan yang menjual minuman keras dan buka hingga dini hari di Babarsari juga berpotensi memicu keributan. Saat orang-orang dalam kondisi mabuk, hal sepele pun bisa menjadi pemicu keributan.

Oleh karena itu, pemerintah daerah diharapkan rutin melakukan dialog dengan kelompok pendatang yang tinggal di DIY untuk menjaga kondusivitas dan mencegah konflik.

Secara administratif, tempat-tempat hiburan malam tersebut tersebar di tiga padukuhan di Desa Caturtunggal: Tambakbayan, Kledokan, dan Seturan. Namun, karena lokasi tempat-tempat hiburan itu berdekatan dengan Jalan Babarsari, nama Babarsari pun menjadi lebih dikenal.

Peristiwa perusakan ruko dan pembakaran sepeda motor pada Senin, 4 Juli 2022 lalu misalnya, lebih dikenal dengan istilah ”kerusuhan Babarsari”. Padahal, sejumlah ruko yang dirusak itu secara administratif masuk Padukuhan Kledokan.

"Memang terkenalnya Babarsari karena jalannya Jalan Babarsari," kata Dukuh Kledokan, Supriyono.

Dengan perkembangan pesat dan seringnya terjadi konflik, Babarsari kini dikenal dengan julukan Gotham City, merujuk pada kota fiksi dalam film Batman yang sering digambarkan penuh dengan aksi kejahatan dan kekerasan. 

Baca Juga: Bukan Jakarta, Yogyakarta Miliki Tarif Open BO Termahal