Ahli Jiwa Ungkap Alasan Dibalik Peilaku Emosional Yudo Andreawan
Psikiater dr Lahargo Dari RSJ ungkap alasan dibalik Yudo Andreawan belakangan viral karena aksi buruknya marah-marah dan emosional di tempat umum hingga mengganggu kenyamanan publik.
BaperaNews - Yudo Andreawan belakangan viral karena aksi buruknya marah-marah dan emosional di tempat umum hingga mengganggu kenyamanan publik.
Yudo kini telah ditangkap pihak kepolisian usai memukuli seorang pengunjung di sebual mall Jakarta, Yudo mengaku ada masalah dengan kesehatan mentalnya.
Polisi membawa Yudo Andreawan ke rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur untuk pemeriksaan kejiwaan.
“Yang bersangkutan kami bawa ke RS Kramat Jati untuk diperiksa jiwanya karena kami bukan ahlinya untuk menentukan dia ada gangguan jiwa atau tidak, sehingga kami lakukan observasi seminggu disana, nanti kita tunggu hasilnya dari rumah sakit” tutur Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah hari Sabtu (15/4).
Baca Juga : Kronologi Yudo Andreawan Ngamuk Hingga Ditangkap Polisi
Psikiater : Gangguan Jiwa Bukan Pembenaran untuk Tindak Kekerasan
Psikiater dr Lahargo Dari RSJ menyebut gangguan jiwa Yudo tidak serta menjadi pembenaran atau dijadikan alasan Yudo Andreawan untuk melakukan aksinya.
“Peristiwa kekerasan yang dilakukan seseorang tentu memberi pengalaman emosional yang tidak menyenangkan pada tiap orang baik itu korban atau yang mendengar dan menyaksikan, semua manusia humanis setuju bahwa kekerasan tidak dibenarkan dengan alasan apapun” tutur Lahargo hari Minggu (16/4).
Belum diketahui masalah mental apa yang dialami Yudo, namun Lahargo memperkirakan Yudo mengalami gangguan jiwa DSMV (diagnostic statistical manual of mental disorders) yakni gangguan jiwa dengan tanda ada perilaku kekerasan atau sikap agresif pada penderitanya karena masalah psikosis.
Psikosis artinya dia tidak bisa membedakan dunia nyata dan khayalan, dia bisa berkhayal atau berhalusinasi. Kemungkinan lainnya ialah ODD (oppositional defiant disorder) dimana terjadi karena suasana hati mudah berubah, mudah tersinggung, suka menantang dan suka dengki.
“Ini pola perilaku yang menetap dan melanggar hak orang lain atau aturan misalnya melakukan pencurian, bolos sekolah, intimidasi orang lain, hingga kabur dari rumah” pungkas Lahargo.
Belum diketahui gangguan mental mana yang dialami Yudo. Memang perilaku yang tidak wajar baik itu suka berbuat kekerasan, suka mencuri, suka iri dengki, suka bolos sekolah, atau suka mengintimidasi orang lain artinya ada yang tidak beres pada mental dan emosionalnya.
Kemungkinan sakit mental lain yang bisa saja diderita oleh Yudo ialah bipolar atau perubahan mood ekstrim, depresi mayor, anti sosial, dan narsistik atau selalu ingin jadi nomor satu. Meski demikian, tetap saja hal ini tidak bisa dijadikan pembenaran untuk berbuat kekerasan terlebih sampai mengorbankan atau menyakiti orang lain.
Baca Juga : Viral Pria di Jaksel Ganti QRIS Masjid Menjadi Rekening Pribadi