8 Remaja Wanita di Tangsel Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji

Seorang guru ngaji di Kampung Maruga, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, diduga melakukan pencabulan terhadap delapan remaja perempuan. 

8 Remaja Wanita di Tangsel Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji
8 Remaja Wanita di Tangsel Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang guru ngaji berinisial M (40) di Kampung Maruga, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), kini tengah menjadi sorotan setelah diduga melakukan pencabulan terhadap delapan remaja perempuan. 

Kasus ini terungkap setelah para korban melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Tangerang Selatan pada Minggu (29/9). Masyarakat kini berharap agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal agar menjadi pelajaran bagi orang lain dan memberikan efek jera.

Kasus ini mulai terungkap ketika beberapa korban yang masih di bawah umur melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT setempat.

Para korban menyatakan bahwa mereka telah lama mengalami tekanan mental akibat ancaman dari pelaku, namun baru berani berbicara karena dukungan dari keluarga dan warga sekitar.

Ketua RW 04, Rahman, mengungkapkan bahwa awalnya hanya tiga korban yang berani melapor. Namun, setelah dilakukan pendalaman lebih lanjut, delapan remaja dipastikan menjadi korban pencabulan oleh M, yang dikenal sebagai guru ngaji dan marbot masjid.

“Masyarakat sangat kecewa karena pelaku, yang seharusnya menjadi teladan moral, justru melakukan perbuatan keji ini,” ujar Rahman.

Modus yang digunakan pelaku dalam melakukan aksinya adalah dengan memberikan minuman yang diklaim sudah didoakan. Minuman tersebut membuat korban tidak sadarkan diri, sehingga pelaku dapat melakukan tindakan pelecehan tanpa perlawanan.

Baca Juga : Keji! Kakek 74 Tahun di Kemayoran Jakpus Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus

Selain itu, pelaku juga mengancam korban agar tidak melaporkan kejadian ini, mengandalkan reputasinya sebagai sosok yang memiliki kelebihan supranatural.

"Pelaku menggunakan kekuasaannya untuk menakut-nakuti korban. Ia mengklaim punya kemampuan yang membuat para korban merasa takut dan tidak berani melawan," tambah Rahman.

Menyadari besarnya dampak yang dialami para korban, warga bersama keluarga korban segera melaporkan kasus ini ke Polres Tangerang Selatan.

Polisi bergerak cepat dengan meminta para korban melakukan visum guna mendalami bukti-bukti pencabulan yang diduga dilakukan oleh pelaku. Proses penyelidikan pun masih terus berlangsung.

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan akan memberikan perlindungan kepada para korban.

“Kami akan memastikan proses hukum berjalan dengan transparan dan adil. Setiap tindakan yang melanggar hukum akan diberikan sanksi tegas,” ungkap seorang perwakilan Polres Tangerang Selatan.

Baca Juga : Keji! Pedagang Nasgor di Depok Diduga Lecehkan Wanita Berkebutuhan Khusus