WNA Prancis Ngamuk Saat Diamankan Sedang Mabuk-mabukan Saat Nyepi

Dua warga negara Perancis menimbulkan kehebohan di Bali saat merayakan Nyepi dengan keluar dari penginapan dalam keadaan mabuk. Baca selengkapnya di sini!

WNA Prancis Ngamuk Saat Diamankan Sedang Mabuk-mabukan Saat Nyepi
WNA Prancis Ngamuk Saat Diamankan Sedang Mabuk-mabukan Saat Nyepi. Gambar : Dok. Indonesia.travel

BaperaNews - Warga negara asing (WNA) dari Perancis mendapat perhatian saat merayakan Nyepi di kawasan wisata Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (11/3).

Dalam peristiwa tersebut, dua pria WNA asal Perancis terpaksa diamankan oleh aparat keamanan desa adat setempat karena keadaan mabuk saat sedang berada di luar rumah atau penginapan, bertentangan dengan aturan adat Nyepi yang melarang aktivitas di luar selama 24 jam.

Ketua Lembaga Pemberdayaan (LPM) Kelurahan Jimbaran, I Made Dharmayasa, mengungkapkan bahwa insiden tersebut melibatkan dua pria WNA Prancis yang ditemukan dalam kondisi mabuk di Taman Penta Jimbaran sekitar pukul 20.00 WITA.

Kedua pria yang diketahui berinisial JC (22) dan TA (22) terpaksa diamankan oleh aparat setelah melakukan tindakan yang tidak pantas di tempat umum.

Aparat keamanan terpaksa mengikat kedua tangan WNA tersebut karena perilaku mereka yang mengamuk ketika hendak diamankan. Dharmayasa menjelaskan bahwa hal ini dilakukan atas kekhawatiran akan keselamatan warga setempat yang terganggu dengan aksi mereka.

"Iya (tangan diikat), karena ketakutan warga, mereka mengamuk karena teriak-teriak, karena pengaruh alkohol," jelasnya.

Baca Juga: Diduga Mabuknya Rese, Pria Tewas Ditikam di Kafe Kemang

Selain dua pria WNA tersebut, seorang turis pria lainnya yang belum diketahui identitasnya juga ditemukan dalam keadaan depresi sekitar pukul 12.00 WITA. Turis tersebut juga terjebak dalam pelanggaran aturan adat Nyepi dengan keluar dari tempat tinggalnya saat hari yang suci itu.

"Kemarin kami menemukan ada dua kali WNA kedapatan keluar dari tempat tinggal saat Nyepi. Yang pertama di siang hari sekitar jam 12 dalam keadaan depresi," ungkap Dharmayasa.

Ketiga WNA yang terlibat dalam pelanggaran tersebut kemudian diserahkan kepada pihak Imigrasi untuk proses lebih lanjut. Turis asing yang ditemukan dalam kondisi depresi juga dibawa ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar untuk mendapatkan penanganan medis.

Menurut Dharmayasa, kejadian WNA Prancis ngamuk ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat karena menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap turis asing yang berkunjung, terutama saat perayaan adat seperti Nyepi.

Pelanggaran aturan adat tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Bule Rusia Ngamuk dan Rusak Restoran di Seminyak Bali dengan Kapak