Warga Sekitar Lokasi Penipuan Lowongan Kerja Sering Dengar Orang Teriak-teriak

Warga sekitar ruko di Duren Sawit sering mendengar teriakan yang diduga berasal dari korban penipuan lowongan kerja.

Warga Sekitar Lokasi Penipuan Lowongan Kerja Sering Dengar Orang Teriak-teriak
Warga Sekitar Lokasi Penipuan Lowongan Kerja Sering Dengar Orang Teriak-teriak. Gambar : Kompascom/Ryan Sara Pratiwi

BaperaNews - Warga sekitar ruko di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang diduga menjadi tempat penipuan lowongan kerja, mengaku sering mendengar suara teriakan dari dalam ruko tersebut. Banar (40), salah satu warga, menyatakan bahwa suara tersebut kemungkinan berasal dari percekcokan antara pihak sekuriti ruko dengan para pelamar kerja yang merasa tertipu.

Namun, ia memastikan bahwa tidak pernah ada kekerasan fisik yang terjadi.

"Kalau main fisik sih sepengetahuan saya enggak pernah ya," kata Banar pada Selasa (16/7).

"Cuma kalau adu mulut mah sering. Saya karena lagi kerja di dalam sering dengar orang teriak-teriak dari luar ruko itu," tambahnya.

Banar menceritakan, pernah ada pelamar kerja yang marah-marah dan berteriak "satu juta, satu juta" setelah menjadi korban penipuan.

"Itu kalau enggak salah kayaknya orang Sumatera waktu itu, soalnya kelihatan dari plat mobilnya," jelas Banar.

"Dia teriak ada satu juta, satu juta. Mungkin sudah kena penipuan," ucapnya.

Meski sering terjadi penipuan, Banar mengaku kebusukan perusahaan bodong di ruko tersebut baru terbongkar setelah viral di media sosial. Menurutnya, para korban kebanyakan tidak melaporkan penipuan ini ke pihak yang berwajib.

Baca Juga: Korban Penipuan Lowongan Kerja di Duren Sawit Capai Puluhan Orang

"Kalau yang berani biasa bayar backing-an untuk minta duitnya dikembalikan. Kalau yang enggak berani ya pasrah saja," lanjut dia.

Seorang saksi bernama Zaky (55) menyebut ruko yang diduga menjadi tempat penipuan lowongan kerja di Duren Sawit, Jakarta Timur, sudah tutup sebelum polisi datang. Ia mengatakan, pada Sabtu (13/7), pihak kepolisian sempat mendatangi ruko tersebut untuk melakukan pengecekan.

Namun, saat itu polisi tidak mendapati apapun karena ruko sudah ditutup dan tidak terlihat lagi adanya aktivitas dari dalam.

"Jadi Sabtu pagi itu masih buka. Memang kan tempat itu beroperasi dari hari Senin sampai Sabtu, tapi tutupnya itu selalu jam 2," ujar pria yang akrab disapa Bang Jek.

"Nah, sekitar jam 10 ke atas, orang-orangnya pada bubaran. Setelah itu polisi baru datang," sambungnya.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan adanya dugaan penipuan wawancara kerja. Dalam video yang tersebar di Instagram dan TikTok, seorang pelamar kerja mengaku diminta membayar sejumlah uang saat mengikuti proses wawancara kerja di sebuah perusahaan di Duren Sawit.

Banar mengungkapkan bahwa korban dimintai uang dengan jumlah yang beragam saat proses wawancara, mulai dari ratusan ribu hingga lebih dari Rp1 juta.

"Sampai ada yang cuma punya duit Rp 20.000 itu tetap diminta, kan sudah kacau banget," imbuhnya.

Polisi hingga kini belum menerima laporan terkait kasus penipuan lowongan kerja yang terjadi di sebuah perusahaan di Duren Sawit, Jakarta Timur. Saat proses pengecekan ke lokasi, ruko tersebut sudah kosong.

"Terkait dengan kasus yang viral itu, langkah yang dilakukan Polres Metro Jakarta Timur adalah melakukan pengecekan di TKP," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Timur pada Senin (15/7).

"Dan, didapat bahwa ruko yang dimaksud sampai saat ini kosong, tidak berisi," ujarnya.

Kendati demikian, polisi akan menindaklanjuti kasus ini apabila ada laporan dari korban atau orang-orang yang merasa dirugikan.

"Tapi untuk kelanjutannya belum dapat kita tindaklanjuti, karena belum ada laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan sampai saat ini," ucap Nicolas.

Ia meminta masyarakat lebih berhati-hati dengan modus operandi penipuan secara online. Apalagi sudah banyak kasus serupa yang dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur.

"Untuk itu, kami harap ada partisipasi seluruh warga masyarakat di wilayah Polres Metro Jakarta Timur, khususnya, untuk menyampaikan informasi dengan segera apabila ada modus-modus, ada perilaku-perilaku warga yang seperti itu," imbau Nicolas.

Baca Juga: WN Spanyol Lakukan Penipuan Investasi Hotel di NTB Kerugian Capai Rp1,16 M