Wanita Open BO Ditemukan Tewas Dibunuh di Bogor, Pelaku Dendam Uang Terbatas Tapi Service Tak Banyak
Wanita Open BO tewas dibunuh di Bogor oleh pelanggan. Pelaku sakit hati dan merencanakan aksi ini. Polisi terapkan pasal pembunuhan berencana.
BaperaNews - Seorang wanita berinisial R (24), yang bekerja sebagai wanita Open BO, ditemukan tewas dengan luka serius di leher setelah dibunuh oleh seorang pria berinisial AP (19) di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (4/12).
Pembunuhan tersebut terjadi setelah pelaku kembali memesan korban melalui aplikasi MiChat, yang merupakan pemesanan kedua kalinya.
Menurut Kapolsek Gunung Putri Kompol Robby Aulia, kejadian berlangsung antara pukul 02.00-03.00 WIB. Pelaku datang untuk kedua kalinya setelah sebelumnya sempat memesan korban.
"Pelaku masuk dan memesan korban melalui aplikasi MiChat, yang sebelumnya sudah pernah memesan korban juga, ini adalah pemesanan kedua kalinya," ujar Robby.
Setelah melakukan pemesanan, korban dan pelaku masuk ke dalam kamar. Saat itu, di sekitar lokasi terdapat teman dan pacar korban yang berada di ruangan tersebut.
Namun, dalam waktu singkat, pelaku melakukan aksi pembunuhan terhadap korban. Robby menjelaskan bahwa pelaku sudah mempersiapkan alat pembunuh sebelumnya.
"Pelaku membawa cutter yang sudah dipersiapkan dari rumahnya," jelasnya.
Dalam serangan yang cepat, pelaku langsung menyayat leher korban menggunakan alat tersebut. Korban tidak bisa berteriak akibat luka di lehernya, meskipun ia berusaha menendang benda-benda di sekitar kamar untuk meminta pertolongan.
Setelah membunuh korban, pelaku langsung ditangkap oleh teman-teman korban yang berada di lokasi. Mereka mengikat pelaku dan melaporkannya ke polisi.
Baca Juga : Mahasiswi Hukum di NTB Tewas Diperkosa-Dibunuh Pacarnya, Ada Tombak dan Pisau
Sementara itu, korban segera dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar, namun sayangnya nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Polisi segera melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan berhasil mengungkapkan motif di balik pembunuhan tersebut.
Motif pembunuhan tersebut terungkap setelah polisi mendalami hubungan antara pelaku dan korban.
Kompol Robby Aulia mengungkapkan bahwa pelaku merasa sakit hati setelah pemesanan pertama, di mana uang yang dibawa pelaku terbatas dan hanya bisa membayar untuk layanan seksual yang terbatas, sementara korban menolak untuk memberikan layanan lainnya.
"Motif awalnya adalah pelaku merasa sakit hati karena uangnya terbatas dan layanan yang diberikan oleh korban juga terbatas. Pelaku tidak puas dengan kondisi itu," ujar Robby.
Pada pemesanan kedua, pelaku sebenarnya tidak berniat untuk melakukan hubungan seksual dengan korban. Sebaliknya, ia telah merencanakan untuk membunuh korban.
"Pelaku sudah membawa alat dari rumahnya, yang menunjukkan bahwa niat awalnya memang bukan untuk berhubungan seksual, melainkan untuk membunuh korban," tambah Robby.
Polisi menyimpulkan bahwa pembunuhan ini merupakan tindakan yang direncanakan sebelumnya. Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, pihak kepolisian menerapkan pasal pembunuhan berencana terhadap pelaku.
"Kami menerapkan pasal 338 dan atau 340 KUHP tentang pembunuhan berencana," ungkap Robby.
Baca Juga : Mayat Wanita Diduga Dibunuh dan Ditemukan Membusuk di Kolong Kasur Hotel Semarang