Viral Pekerja Dibayar Pakai Pulsa, Simak Aturan Sebenarnya Dari Sisi Ketenagakerjaan !

BaperaNews - Baru-baru ini ada seorang pekerja yang curhat melalui akun twitter bahwa gaji bulan ini dibayar menggunakan pulsa. Sungguh ngilu jika membaca kasus ini, apalagi sesama pekerja.

Pulsa senilai Rp1,5 juta ini didapatkan sebagai honor penelitian. Cerita ini viral di twitter karena sang pekerja menjual pulsanya supaya bisa menjadi uang. Mau bagaimana lagi, bekerja itu mencari uang, bukan hanya mencari pulsa.

Melalui akun menfess, dirinya menjajakan pulsa yang didapatkan dari hasil kerjanya. Sungguh miris, harusnya setelah gajian langsung bisa membeli banyak hal, ini malah harus menjual pulsa tersebut dahulu.

Gambar : Tangkapan layarTwitter/@jogmfs

Memang isu mengenai ketenagakerjaan cukup massif dibicarakan kaum twitter akhir-akhir ini. Sehingga banyak yang simpati kepadanya dan akhirnya pulsanya laku keras. Gilanya lagi, masih ada yang sempat untuk membuat akun tiruan untuk menipu.

Kita Bahas Lewat Aturan Ketenagakerjaan Ya !

Yang menjadi menarik disini adalah, apakah upah pulsa ini masuk dalam hukum ketenagakerjaan?

Tentu saja jika hukum ketenagakerjaan Indonesia memperbolehkan pemberian upah berupa pulsa, maka banyak sekali yang harus dipertimbangkan. Atau apakah ini menjadi dampak dari berlakunya UU Cipta Kerja?

Vice Indonesia menyimpulkan, “kira-kira, kayaknya aturan tenaga kerja di Indonesia tak pernah mengatasi masalah model begini”

Jika dijabarkan, maka akan mengarah ke UU 13/2003 mengenai Ketenagakerjaan yang menjabarkan definisi pekerja dan pemberi kerja. Lalu pada pasal 1 UU tersebut, menjelaskan pula bahwa hak pekerja dalam bentuk uang.

Sudah jelas sebenarnya disana, bahwa tidak ada sebuah imbalan dalam bentuk pulsa. Walaupun begitu hal tersebut tidak menjadi masalah yang akan diperpanjang oleh pekerja dengan upah pulsa tadi. Bahkan dirinya meminta bahasannya untuk tidak diteruskan.

Semoga dikala pandemi ini, kita semua dimudahkan dalam urusan pekerjaan ya ...