Viral Penjual di Purworejo Pindahkan Isi LPG 3 Kg Subsidi ke Tabung 12 Kg
Polda Jateng ungkap kasus penyalahgunaan gas LPG 3 kg di Purworejo. Pelaku memindahkan isi gas subsidi ke tabung non-subsidi dan terancam 6 tahun penjara.

BaperaNews - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah mengungkap kasus penyalahgunaan gas LPG 3 kg bersubsidi di Desa Kentengrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.
Seorang tersangka berinisial ERE (23) diduga memindahkan isi gas melon dari tabung subsidi 3 kg ke tabung LPG non-subsidi 12 kg menggunakan regulator yang telah dimodifikasi.
Kasus ini terungkap setelah petugas menerima laporan dari masyarakat pada Jumat (31/1/2025). Berdasarkan informasi tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan menemukan praktik ilegal pemindahan isi gas LPG 3 kg di sebuah rumah di Purworejo.
Dalam aksinya, tersangka ERE menggunakan regulator yang telah dimodifikasi untuk mentransfer isi gas melon ke tabung 12 kg.
Cara ini memungkinkan perpindahan gas berlangsung cepat, tetapi sangat berisiko karena dapat menyebabkan kebocoran hingga ledakan.
Dirreskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Arif Budiman menegaskan bahwa tindakan ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat.
“Pemindahan gas LPG dengan cara ilegal sangat berisiko karena bisa menyebabkan kebocoran dan ledakan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan hal serupa dan segera melapor jika menemukan aktivitas ilegal seperti ini,” ujar Arif dalam gelar kasus di Mapolda Jateng pada Rabu (5/2/2025).
Baca Juga : Menteri ESDM Bahlil Pastikan Harga LPG 3 Kg Cuma Rp15 Ribu, Paling Mahal Rp19 Ribu
Dalam pengungkapan kasus ini, petugas menyita sejumlah barang bukti yang digunakan untuk praktik gas oplosan. Barang bukti yang diamankan meliputi:
- 231 tabung gas LPG berbagai ukuran
- 90 unit regulator modifikasi
Barang-barang ini digunakan untuk mentransfer isi gas LPG 3 kg dari tabung subsidi ke tabung LPG non-subsidi.
Akibat perbuatannya, tersangka ERE dijerat dengan pasal berlapis, antara lain:
- Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana diubah dalam Paragraf 5 Pasal 40 Angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
- Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Jika terbukti bersalah, ERE terancam hukuman penjara hingga enam tahun atau denda maksimal Rp60 miliar.
Kombes Pol Arif Budiman menegaskan bahwa Polda Jateng akan terus melakukan patroli dan pengawasan terhadap distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi.
Pihaknya juga akan bekerja sama dengan instansi terkait guna memastikan subsidi LPG benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak.
“Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan menindak tegas para pelaku yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara melawan hukum. Subsidi LPG diberikan untuk membantu masyarakat kecil, bukan untuk disalahgunakan demi kepentingan pribadi,” tambah Arif.
Polda Jateng juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap praktik gas oplosan dan segera melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan gas LPG 3 kg bersubsidi.
Langkah ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa serta menjaga ketersediaan gas melon bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Baca Juga : Kementerian ESDM Tegaskan Status Pengecer LPG 3 Kg Ilegal