Tupperware Dikabarkan Akan Gulung Tikar!
Tupperware sedang berada dalam krisis keuangan dan tertekan, prospek perusahaan menjadi suram dan terancam bangkrut.
BaperaNews - Tupperware, perusahaan pembuat wadah penyimpanan dan perlengkapan makan minum rumah tangga lainnya sedang berada dalam krisis keuangan dan tertekan, prospek perusahaan menjadi suram dan terancam bangkrut.
Perusahaan Tupperware dikabarkan memiliki keraguan besar pada kemampuan bertahan, Tupperware sedang berkonsultasi dengan penasehat keuangan untuk bisa mendapat pembiayaan baru untuk tetap bisa beroperasi.
Tupperware mengirim dokumen pada regulator bursa Amerika Serikat untuk membahas masa depan perusahaan.
Tupperware mengakui perusahaan tidak punya uang kas yang cukup untuk biaya operasional, sambil mencari sumber pembiayaan lain, perusahaan mempertimbangkan untuk beralih ke bisnis real estate dan melakukan opsi perampingan karyawan.
Perusahaan Tupperware telah beroperasi selama 77 tahun, sempat booming sebelum mengalami kesulitan beberapa tahun terakhir. Tupperware terkenal dengan produk mereka yang menjamin kualitas dengan harga tinggi namun ada manfaat setara di baliknya.
Baca Juga : Manajemen Ungkap Alasan JD.ID Tutup, Karena Bangkrut?
Namun alasan besar dibalik rumor Tupperware gulung tikar digadang-gadang karena kalah dengan kemunculan produk-produk serupa yang dijual dengan harga jauh lebih murah. Hal ini dinilai jadi salah satu sebab kesulitan yang saat ini dihadapi perusahaan. Sebab lain ialah berkurangnya penjual dan berkurangnya minat masyarakat pada produknya yang dikenal cukup mahal.
“Tupperware ini dulunya menjadi sarang inovasi peralatan dapur dan rumah tangga, tapi sekarang benar-benar tak dipandang keunggulannya” ujar analis bisnis ritel Neil Saunders pada Selasa (11/4).
Saham Perusahaan Tupperware yang hampir bangkrut ini pun juga anjlok hampir 50%nya, selama setahun terakhir bahkan sahamnya menyusut 90%. Sebelumnya perusahan pembuat peralatan rumah tangga dengan bahan plastik berkualitas tinggi ini juga sempat viral dan jadi favorit emak-emak di Indonesia.
Produk Tupperware kemudian banyak tiruannya, tak sedikit yang memilih barang tiruan yang penting mendapat harga lebih murah.
Perusahaan berada pada posisi genting dalam peningkatan penjualan. Sejumlah cara telah dilakukan, salah satunya dengan mengubah desain menjadi lebih modern untuk menarik generasi muda. Namun tetap saja dianggap bentuk dan varian produknya kurang kekinian, tidak berhasil untuk menggaet peminat.
Kini nasib Tupperware di ambang kebangkrutan, jika tak ada solusi maka tak ada pilihan selain menutup perusahaan. Perusahaan tidak mungkin bisa terus hidup tanpa adanya peningkatan dalam penjualan produknya.
Kecuali jika Tupperware bisa kembali membuat produk dengan harga lebih terjangkau dan desain yang menarik untuk semua kalangan tanpa menghilangkan sisi fungsi dan kualitasnya.
Baca Juga : Bocah 5 Tahun Ini Belanja Mainan Online hingga Rp 58 Juta