Ular Piton Raksasa Kejutkan Warga Saat Muncul ditengah Banjir di Thailand

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seekor ular piton raksasa mengambang di genangan banjir di Provinsi Pattani, Thailand. Simak selengkapnya di sini!

Ular Piton Raksasa Kejutkan Warga Saat Muncul ditengah Banjir di Thailand
Ular Piton Raksasa Kejutkan Warga Saat Muncul ditengah Banjir di Thailand. Gambar : Dok. netizen.media

BaperaNews - Sebuah ular piton raksasa menggegerkan warga saat ditemukan mengambang di genangan banjir di Provinsi Pattani, Thailand. 

Kejadian ini terjadi di tengah bencana banjir besar yang melanda wilayah selatan Thailand akibat curah hujan tinggi yang dibawa oleh Monsun Timur Laut.  

Penampakan ular tersebut terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial. Video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @bangkokpost dan kemudian dibagikan ulang oleh akun X @AMAZINGNATURE.

Dalam rekaman itu, terlihat ular piton dengan perut membesar mengambang di air banjir yang menutupi jalan. Diduga, ular itu baru saja memangsa seekor anjing sebelum ditemukan.  

Menurut keterangan yang menyertai video, ular tersebut kemungkinan adalah Piton Reticulated, salah satu spesies ular terbesar di dunia.

Video ini diambil pada 1 Desember 2024 dan telah menarik perhatian banyak pengguna media sosial, dengan hampir dua juta penayangan.  

Sejumlah netizen mengomentari penampakan tersebut. Beberapa percaya ular itu sudah mati, dengan gerakannya disebabkan oleh arus banjir.

Baca Juga : Malaysia Diterjang Banjir, Deputi PM Ahmad Zahid Sebut Berpotensi Lebih Buruk dari 2014

Ada juga yang menyampaikan keprihatinan, mengingat kondisi ular yang terlihat telungkup dan kemungkinan sangat tertekan. 

Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan keaslian video itu, menduga video tersebut mungkin dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).  

Peristiwa ini menjadi sorotan di tengah kondisi banjir besar yang melanda lima provinsi di Thailand selatan, yaitu Pattani, Narathiwat, Songkhla, Nakhon Si Thammarat, dan Phatthalung.

Lebih dari 300.000 rumah tangga terdampak, dengan lebih dari 33.000 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.  

Bencana ini juga telah merenggut sedikitnya 25 nyawa, menurut laporan terbaru. Curah hujan yang ekstrem membuat banyak daerah terendam banjir hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Otoritas setempat memperingatkan kemungkinan tanah longsor dan banjir bandang yang diperkirakan berlangsung hingga 5 Desember.  

Operasi penyelamatan masih terus dilakukan di berbagai wilayah terdampak. Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi warga yang terjebak, memberikan bantuan logistik, dan memastikan keselamatan penduduk, terutama di area yang sulit dijangkau.

Baca Juga : Pertama Kali dalam 50 Tahun Terakhir, Gurun Sahara di Maroko Banjir hingga Amazon Mengering