TikTok Eropa Bisa Atur FYP Bebas Algoritma

TikTok memberi opsi baru pada pengguna TikTok di Uni Eropa untuk bisa atur FYP mereka sesuai pilihan, berdasarkan perubahan berdasarkan Digital Services Act (DSA).

TikTok Eropa Bisa Atur FYP Bebas Algoritma
TikTok Eropa Bisa Atur FYP Bebas Algoritma. Gambar : Ilustrasi Kretaor BaperaNews Via Canva.com

BaperaNews - Media sosial TikTok sedang lakukan perubahan besar untuk para penggunanya di Uni Eropa dimana TikTok diberi tenggat waktu sampai 28 Agustus 2023 oleh pihak berwenang setempat agar patuh pada Digital Services Act (DSA).

DSA juga diberlakukan kepada perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di Uni Eropa. Perubahan yang akan dilakukan TikTok di Uni Eropa ialah memberi kemampuan pada penggunanya apakah ingin memberi daya pada laman FYP (for you) mereka atau tidak.

Pengguna bisa mematikan personalisasi dan mengatur FYP TikToknya sehingga FYP mereka hanya akan diisi dengan video yang populer di sekitar wilayah mereka dan seluruh dunia, bukan konten yang disesuaikan untuk mereka atau sesuai yang mereka sering menontonnya.

Ketika pengguna TikTok Uni Eropa mencari subjek tertentu, hasil yang keluar pun berupa video populer di wilayah mereka dan konten yang muncul dalam bahasa sesuai pilihannya. 

Baca Juga : Menkop UKM Protes Soal Project S TikTok Shop Bunuh UMKM RI

Pengguna TikTok masih bisa membuka Friends dan Feed Following untuk mengatur FYP TikTok dan melihat unggahan dari orang-orang yang mereka ikuti dimana yang ditampilkan ialah timeline kronologis, bukan lagi berdasarkan profil.

DSA mewajibkan semua perusahaan online digital yang beroperasi di Uni Eropa termasuk TikTok untuk memastikan pengguna bisa menikmati opsi alternatif yang bukan berdasarkan pada profil sebagai bagian dari sistem rekomendasi.

Artinya, perusahaan digital harus tawarkan opsi konten kepada pengguna dengan cara yang tidak berdasarkan data pribadi pengguna.

Perubahan ini dirasa sebuah hal besar bagi TikTok mengingat selama ini konten di TikTok sebagian besar muncul dari algoritma yang mendukung dimana video yang muncul ditargetkan untuk pengguna tertentu.

Misalnya pengguna yang sering melihat unggahan tentang drama Korea maka video yang berhubungan dengan drama Korea pula yang akan sering dimunculkan di beranda.

Hal tersebut dirasa membuat pengguna TikTok jadi adiktif. Sebab itu TikTok diminta memungkinkan penggunanya bisa atur FYP Tiktok tanpa berdasar pada data pribadi. Konten yang muncul juga akan ditinjau kembali apakah melanggar hukum di wilayah tersebut.

Terakhir, TikTok menyampaikan mereka tidak lagi tayangkan iklan yang dipersonalisasi untuk pengguna Uni Eropa yang berumur 13-17 tahun berdasarkan aktifitas atau kesukaan mereka.

Baca Juga : TikTok Music Kini Hadir di Indonesia, Cek Biaya Langganannya