Terjadi Lagi, Penganiayaan Anak di Daycare Pekanbaru Mulut Dilakban Agar Tak Makan

Video viral menunjukkan dugaan penyiksaan oleh oknum pemilik daycare di Pekanbaru terhadap seorang anak perempuan, memicu reaksi keras dari masyarakat.

Terjadi Lagi, Penganiayaan Anak di Daycare Pekanbaru Mulut Dilakban Agar Tak Makan
Terjadi Lagi, Penganiayaan Anak di Daycare Pekanbaru Mulut Dilakban Agar Tak Makan. Gambar : Kolase Tangkapan Layar Instagram/@phy_losophy

BaperaNews - Kabar menghebohkan datang dari Pekanbaru. Video dugaan penyiksaan oleh oknum pemilik daycare terhadap seorang anak perempuan viral di media sosial Instagram, Kamis (8/8).

Video ini diunggah oleh akun pribadi korban yang bernama @phy_losophy di Instagram dan menampilkan tindakan tidak manusiawi yang dilakukan terhadap seorang anak kecil. Dalam video yang beredar, terlihat seorang anak perempuan yang duduk di kursi dengan kondisi kaki dan mulut dilakban.

Postingan tersebut mengklaim bahwa ini merupakan curhatan seorang ibu yang anaknya menjadi korban kekerasan di daycare tersebut. Lebih miris lagi, dalam foto dengan narasi dituliskan bahwa tujuan dilakban dan tidak dikasih makan adalah agar anak tidak buang air besar (BAB) karena repot mengurusnya.

Menanggapi postingan viral itu, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima laporan itu pada 31 Mei 2024.

"Seorang ibu bernama Aya Sofia (41) melaporkan dugaan kekerasan yang menimpa anaknya yang masih berusia 4 tahun di sebuah tempat penitipan anak di Pekanbaru," katanya.

Menurut Bery, laporan itu diajukan langsung oleh Aya setelah ia melihat sebuah video yang menunjukkan anaknya diperlakukan dengan cara yang tidak layak di tempat penitipan anak bernama Early Steps Learning Center.

Informasi dari pekerja di tempat penitipan anak tersebut mengungkapkan bahwa tindakan seperti ini bukan pertama kali terjadi, melainkan sudah dilakukan berulang kali.

Baca Juga: Meita Irianty, Pelaku Penganiayaan di Daycare Depok Ternyata sedang Hamil 4 Bulan

Setelah menerima laporan tersebut, pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti-bukti terkait. 

"Video yang merekam kejadian itu juga sedang didalami. Sejauh ini, sudah lima orang saksi diperiksa, termasuk terlapor," kata Bery. 

Gelar perkara pun direncanakan untuk segera dilakukan. Kompol Bery Juana menegaskan bahwa laporan itu akan ditangani dengan serius dan profesional. 

"Meski prosesnya masih berjalan, polisi berjanji akan menyelesaikan kasus ini sesuai prosedur yang berlaku," ungkapnya.

Kejadian ini tentunya memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama para orang tua yang mempercayakan anak-anak mereka di daycare. Mereka berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan meminta pihak berwenang untuk memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku kekerasan anak.

Kekerasan terhadap anak di daycare adalah tindakan yang sangat tidak manusiawi dan harus segera ditindaklanjuti. Kasus di Pekanbaru ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada dan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perlakuan yang layak dan aman di tempat penitipan anak.

View this post on Instagram

A post shared by Bapera News (@baperanews)

Baca Juga: Pelaku yang Diduga Aniaya Balita di Daycare Depok Ternyata Influencer Parenting