Telkom Sindir Perang Tarif Internet: Harga Tak Masuk Akal

Telkom berikan sindiran pedas kepada sejumlah pelaku industri layanan internet fixed broadband yang sudah membuat promosi yang dianggap tak masuk akal.

Telkom Sindir Perang Tarif Internet: Harga Tak Masuk Akal
Telkom berikan sindiran pedas kepada sejumlah pelaku industri layanan internet fixed broadband yang sudah membuat promosi yang dianggap tak masuk akal. Gambar : Dok. Agus Tri Haryanto/DetikINET

BaperaNews - Perang tarif tak sehat layanan jasa internet fixed broadband dengan iming-iming harga murah. Apakah benar tarif harga Rp 300 ribu hanya dapat kecepatan kurang dari 100 Mbps?

Pihak Telkom melontarkan sindiran pedas kepada sejumlah pelaku industri layanan internet fixed broadband yang secara terang-terangan melakukan perang tarif tak sehat. Untuk menarik minat para pelanggan, mereka sengaja membuat promosi yang dianggap tak masuk akal.

Edi Kurniawan (Vice President Marketing Management PT Telkom) mengatakan bahwa bentuk dari promosi tak sehat dan tak masuk akal yang dilakukan berupa diskon besar-besaran bagi para pelanggan aktif.

“Benar – benar tak bisa diterima akal sehat. Masa iya cuma bayar tagihan tujuh bulan saja, para pelanggan bisa mendapatkan keuntungan bisa pakai layanan jasa selama setahun penuh, artinya dapat gratis pakai lima bulan. Ada lagi yang hanya bayar tagihan enam bulan saja, bisa menikmati layanan selama setahun, jadi sisa enam bulannya itu gratis,” ungkap Edi Kurniawan (Vice President Marketing Management PT Telkom) melalui keterangan tertulis yang disampaikan pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Kemudian ada lagi, ungkap Edi Kurniawan alias Iwan, ditemukan persaingan tak sehat terkait harga yang gila – gilaan. Misalnya seperti terdapat penyedia layanan internet fixed broadband yang menawarkan layanan internet dengan kecepatan 100 Mbps, tapi hanya perlu membayar tagihan sebesar Rp 300 ribu saja.

Baca Juga : Elon Musk Resmi Beli Twitter, Langsung Pecat CEO

“Kami sendiri tak habis pikir, itu bagaimana cara perhitungannya? Ternyata setelah kami buktikan sendiri dengan mengukurnya, ditemukan kecurangan bahwa kecepatan aslinya kurang dari 100 Mbps. Karena pihak kami pun dengan harga segitu (Rp 300 ribu), hanya memberikan ke pelanggan 40 Mbps saja. Tidak ada yang ditutup – tutupi dan beneran 40 Mbps. Karena kami memang tidak ingin menipu siapapun terutama para pelanggan setia kami,” tambah Edi Kurniawan (Vice President Marketing Management PT Telkom).

Menurutnya lebih lanjut, promosi tak sehat tersebut jelas-jelas tak masuk hitungan jika dibandingkan dengan biaya infrastruktur jaringan perusahaan secara keseluruhan.

“Mudahnya saja begini, jika biaya narik kabel untuk satu pelanggan saja mencapai Rp 4,5 juta dan tarif yang kami berikan hanya Rp 300 ribu saja, ini jelas-jelas tidak masuk akal dari segi manapun jika saja ada pelaku industri layanan internet yang mematok tarif di bawah harga segitu.” terangnya.

Sementara menurut penjelasan yang diberikan oleh Muhammad Arif (Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) bahwa perang tarif yang terjadi pada penyedia layanan jasa jaringan internet masih dalam kategori wajar dan aman.

Baca Juga : Alasan BCA Matikan Layanan Transfer Scan Kode QRku