Teknologi Kontroversial di China: Headband AI untuk Mengukur Konsentrasi Siswa
Sebuah inovasi muncul di dunia pendidikan China, di mana murid-murid menggunakan headband AI untuk mengukur konsentrasi saat di dalam kelas.
BaperaNews - Sebuah inovasi muncul di dunia pendidikan China, di mana murid-murid kini mengenakan headband AI untuk mengukur tingkat konsentrasi mereka di kelas.
Headband AI yang dikenakan oleh murid-murid dilengkapi dengan lampu indikator yang memberikan sinyal mengenai tingkat konsentrasi. Jika lampu indikator berwarna merah, itu menunjukkan bahwa siswa sedang fokus.
Sebaliknya, jika lampu berubah menjadi biru, itu berarti murid sedang teralihkan. Sedangkan lampu putih menandakan bahwa siswa sedang offline atau tidak fokus pada pembelajaran.
Data mengenai tingkat konsentrasi ini kemudian dikirimkan kepada guru dan orangtua murid. Dengan begitu, orangtua dapat memantau sejauh mana anak mereka serius dalam proses pembelajaran di sekolah.
Baca Juga : SD di China Akan Kenakan Tarif Tidur Siang Mulai dari Rp 1,4 Juta
Meskipun ide ini dianggap sebagai langkah inovatif dalam mengukur tingkat fokus siswa, namun tanggapan masyarakat sangat terpecah. Beberapa mendukung penggunaan teknologi ini sebagai alat bantu pendidikan, sementara yang lain menyebutnya sebagai tindakan yang keterlaluan.
Seorang guru turut memberikan pandangannya, "Video ini membuatku menangis. Sebagai seorang guru, menurutku ini bukan cara yang efektif untuk membantu siswa berkonsentrasi. Mereka adalah pelajar, bukan penjahat."
Kritik tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat umum, tetapi juga dari netizen yang merasa bahwa pendekatan ini bisa merugikan siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Mereka berpendapat bahwa data yang dihasilkan seharusnya lebih difokuskan pada membantu siswa secara keseluruhan, bukan hanya mengukur tingkat konsentrasi.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : China Atur Anak Pakai HP Maksimal 2 Jam