Tak Sanggup Biayai Anak Sekolah, Pria di Depok Gantung Diri di Dapur

Kisah tragis seorang pria paruh baya di Depok, Jawa Barat, yang gantung diri akibat tekanan ekonomi dan penyakit tak kunjung sembuh.

Tak Sanggup Biayai Anak Sekolah, Pria di Depok Gantung Diri di Dapur
Tak Sanggup Biayai Anak Sekolah, Pria di Depok Gantung Diri di Dapur. Gambar : Unsplash/Dok. Eva Blue

BaperaNews - M (61), pria paruh baya di Depok, Jawa Barat gantung diri di dapur rumahnya yang beralamat di Jalan Raya Muhtar, Sawangan. M ditemukan oleh istrinya Y (44) dalam kondisi tidak bernyawa dengan leher masih tergantung di tali pada hari Kamis sore (7/9) pukul 15.30 WIB.

M diduga mengakhiri hidupnya karena depresi masalah ekonomi, tidak punya uang untuk biaya sekolah anaknya. M juga lama menderita penyakit yang tak kunjung sembuh.

“Korban pria tewas diduga gantung diri karena depresi tak punya uang untuk biaya sekolah anaknya dan punya penyakit komplikasi yang tidak kunjung sembuh. Korban ditemukan istrinya pada Kamis sore pukul 15.30 WIB,” jelas Kaur Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi.

Peristiwa M tewas gantung diri diketahui Y usai ia pulang dari acara perkumpulan ibu-ibu RT yang digelar di dekat rumah di kawasan Depok. Y berbincang sebentar dengan tetangganya kemudian pulang ke rumah untuk salat asar. Saat itulah, ia mendapati suaminya telah tewas gantung diri dengan sebuah tali warna kuning. Y pun teriak histeris dan meminta bantuan tetangga.

“Awalnya istri korban pergi ke acara ibu-ibu, perkumpulan RT yang tidak jauh dari rumahnya. 30 menit setelahnya pulang ke rumah mau ke kamar mandi, mau wudu untuk salat asar, ternyata suaminya sudah tewas gantung diri. Warga sekitar kemudian menolong dan melapor kasus pria tewas ke polisi,” imbuh Iptu Made.

Baca Juga : Wanita di Lubuklinggau Gantung Diri Gegara Malu Banyak Utang

Dari hasil penyelidikan, pria tewas ini tidak didapati tanda kekerasan di tubuhnya. Keluarga telah menerima dengan ikhlas kematian korban karena korban sendiri yang ingin mengakhiri hidupnya. Keluarga menolak untuk otopsi jenazah. Jenazah korban langsung dimakamkan di TPU dekat rumah di Sawangan, Depok.

“Istri korban tidak mau diotopsi, tidak ada tuntutan dan korban segera dimakamkan setelah kejadian,” pungkas Iptu Made.

Korban M bunuh diri karena depresi tidak punya uang untuk biaya sekolah anaknya yang hendak masuk sekolah serta karena memiliki penyakit komplikasi yang tidak kunjung sembuh. Biaya sekolah kian lama kian bertambah mahal.

Meski bersekolah di sekolah negeri dijanjikan gratis, tetapi tetap saja orang tua butuh dana untuk keperluan lain seperti membeli buku, seragam dan sepatu sekolah, biaya hidup, dan perjalanan. Meski demikian, bunuh diri bukan cara untuk mengatasi masalah.

Baca Juga : Pria Gantung Diri Di Gresik, Tinggalkan Surat Wasiat Mau Dimakamkan Sebelah Ibu